Ucapan 'Mama, aku mau punya adik' lumrah dilontarkan oleh anak-anak terutama ketika mereka merasa memiliki adik sebagai teman bermain sangat menyenangkan. Selain itu, anak pun tak jarang ada yang menanyakan 'Kok aku bisa lahir ke dunia'.
Nah, untuk menyikapi pertanyaan anak yang seperti itu, psikolog klinis Henny Wirawan menuturkan baiknya orang tua menjelaskan pada anak bahwa proses adanya dia atau sang adik tidak mudah. Perlu diberi pemahaman pada anak bahwa anak bukan hasil ciptaan manusia, dalam hal ini ayah dan ibu.
"Beri penjelasan kalau anak adalah ciptaan Tuhan. Jadi harus meminta izin Tuhan, agar Tuhan berkenan memberikannya. Jadi di dalam hal ini anak diajarkan untuk beriman dan berdoa juga, di samping belajar bahwa manusia adalah makhluk yang terbatas," tutur Henny saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (26/2/2015).
Nah, untuk memberi penjelasan tentang dari mana anak lahir, hal tersebut disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak yang lebih kecil, menurut Henny cukup dinyatakan bahwa ia lahir karena Tuhan mengizinkan ayah dan ibunya untuk menjadi orang tua. Beri tahu pula bahwa si anak juga merupakan wujud kasih sayang ayah dan ibu.
Sementar, untuk anak yang usianya lebih besar, Henny menegaskan bisa dijelaskan pada anak mengenai proses pembuahan. Di mana setelah terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur, pada waktu yang tepat yaitu setelah kira-kira 9 bulan 10 hari, anak bisa lahir dari rahim ibu.
Terkait permintaan anak untuk mempunyai adik, menurut Henny itu adalah hal yang wajar. Namun, ia mengingatkan orang tua juga perlu bersikap realistis dengan memerhatikan berbagai situasi dan kondisi keluarga seperti jumlah anak, jarak usia anak, dan keuangan keluarga sebelum merencanakan kehamilan berikutnya.
"Kalau memungkinkan untuk hamil lagi, orang tua bisa mengajak anak untuk berdoa bersama agar Tuhan berkenan memberikan adik kepadanya, dan jelaskan bahwa untuk terjadinya kehadiran adik diperlukan proses dan usaha yang tidak mudah, jadi kalaupun doanya tidak segera dijawab Tuhan, bukan berarti bahwa dia anak yang tidak baik," papar Henny.
Baca juga: Punya Kakak atau Adik Gemuk, Risiko Obesitas Naik 5 Kali Lipat!
Sebaliknya, ketika keadaan orang tua dirasa tidak memungkinkan untuk 'memberi' adik pada anak, ayah dan ibu dapat mengatakan pada anak bahwa dia dapat menunjukkan kasih dan perhatian kepada anak-anak di luar rumah yang lebih muda dari dia. Sebab, mereka pun adik-adiknya juga.
"Hal yang sama yaitu mengasihi adik asuh juga dapat diajarkan kepada si anak yang orang tuanya masih berusaha dan memiliki kemungkinan untuk memiliki anak kedua," pungkas Henny.
(rdn/vit)