Dari waktu ke waktu karakter kartun bertubuh tambun seperti Winnie the Pooh, Homer Simpson atau Patrick Star maupun Mr Crab selalu menjadi favorit anak-anak. Akan tetapi sebuah penelitian mengungkap menggemari karakter kartun yang gemuk ternyata tidaklah 'selucu' kelihatannya.
Dalam percobaan mereka, peneliti melibatkan sejumlah anak berusia antara 6-14 tahun. Masing-masing dari mereka diperlihatkan karakter kartun dalam berbagai bentuk, kemudian partisipan diminta menilai manakah dari karakter tersebut yang dianggap memiliki berat badan normal dan mana yang kelebihan berat badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelahnya, anak-anak ini disuguhi permen atau kue. Ternyata mereka yang melihat karakter kartun bertubuh tambun mengonsumsi permen atau kue dua kali lebih banyak daripada anak-anak yang diperlihatkan karakter kartun dengan bentuk tubuh kurusan atau tidak diperlihatkan karakter kartun manapun.
Selain porsi kue atau permen yang dimakan lebih banyak, anak-anak ini juga cenderung mengonsumsi makanan yang rendah nutrisi dan berkalori tinggi karena karakter kartun yang mereka tonton.
"Kami menduga karakter kartun yang tambun seperti ini mendorong terbentuknya stereotipe tentang berat badan pada anak-anak. Tapi yang mengejutkan, stereotipe semacam ini ternyata juga dimiliki anak-anak yang usianya baru 6 tahunan," ungkap peneliti Margaret C Campbell seperti dikutip dari CBS News, Rabu (22/7/2015).
Sayangnya profesor ilmu pemasaran dari Leeds School of Business, University of Colorado-Boulder itu tidak menemukan studi pembanding yang pernah mengungkap fakta serupa sebelumnya. "Tapi kami meyakini bahwa paparan karakter kartun yang kelebihan berat badan mendorong anak untuk memilih makanan yang tidak begitu bernutrisi," imbuhnya.
Setidaknya dengan adanya hasil penelitian ini, Campbell berharap agar produsen makanan untuk anak benar-benar mempertimbangkan strategi marketing mereka, terutama dengan memperhatikan penggunaan ikon atau maskot tertentu yang digunakan dalam iklan mereka.
"Ke depan kami ingin bisa menggali lebih dalam tentang isu ini untuk mengetahui bagaimana caranya mendorong anak-anak ini agar mau memilih makanan yang lebih bergizi," tutupnya.
Baca juga: Ingin Biasakan Anak yang Kegemukan Berolahraga? Perhatikan Dulu Hal Ini (lll/up)











































