Plus Minus Permainan Fisik dan Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak

Plus Minus Permainan Fisik dan Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 15 Des 2015 18:05 WIB
Plus Minus Permainan Fisik dan Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak
Foto: thinkstock
Jakarta - Dengan kehadiran gadget, kini permainan anak tak hanya sebatas permainan konvensional dan berupa kegiatan fisik saja. Sebab, beragam aplikasi digital di gadget bisa menambah ragam jumlah permainan anak.

Menanggapi hal ini, psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd menuturkan memang dengan bermain gadget, otomatis anak bisa lebih melek teknologi. Mereka pun lebih mudah mencari informasi dengan mengandalkan internet. Sedangkan, secara teoritis permainan fisik memang lebih baik.

"Secara fisik, pastinya anak lebih bugar karena kan memang mereka bergerak terus ya. Dan umumunya anak lebih gigih dalam memperjuangkan sesuatu," kata wanita yang akrab disapa Diana ini dalam Diskusi Cerdas Frisian Flag Indonesia 'Tantangan Pola Asuh Orang Tua Millenial' di Djakarta Theatre, Jl KH Wahid Hasyim, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diana mencontohkan, dalam permainan petak umpet, anak harus 'pikir-pikir' lagi jika ia hendak berhenti bermain. Sebab, jika dia berhenti bermain maka anggota timnya akan berkurang. Dengan demikian, anak akan berusaha bertahan dengan kondisinya untuk bisa tetap bermain.

Baca juga: Main di Luar Rumah Bisa Tingkat Kesehatan Fisik dan Mental Anak Lho

Begitupun ketika terjadi perkelahian di antara tim, maka anak-anak akan berusaha menyelesaikannya. Diana mengingatkan, untuk generasi saat ini di mana gadget menjamur, sudah sepatutnya orang tua membatasi penggunaan gadget. Untuk anak di atas usia enam tahun, maksimal penggunaan gadget yakni dua jam sehari berupa konsumsi gambar begerak seperti video atau film.

"Kalau gambar diam hanya tulisan atau gambar sebenarnya orang tua harus lebih mempertimbangkan lagi aspek kesehatan matananya. Nah, untuk anak usia 2-5 tahun, maksimal pakai gadget satu jam sehari. Sedangkan pada anak di bawah usia 1 tahun, tidak ada sama sekali waktu bermain gadget," papar wanita berambut panjang ini.

Ia menambahkan, pada dasarnya, secara naluri anak suka bergerak. Namun yang sering terjadi, ketika anak ingin melakukan aktivitas fisik, tidak ada sarana atau dukungan dari orang tua. Karena lelah atau malas, tak sedikit orang tua yang justru memberi anaknya gadget agar anteng.

Menurut Diana, boleh-boleh saja mengenalkan anak dengan gadget tapi tetap harus ada pembatasan dan pengawasan. Selain itu, tak boleh dilupakan juga pentingnya aktivitas fisik mengingat anak-anak sedang mengalami masa tumbuh kembang yang pesat.

Baca juga: Anak-anak Ini Tak Bisa Main di Luar Rumah karena Alergi Matahari

(rdn/vit)

Berita Terkait