Kasus yang dialami Muamba bukanlah hal yang unik, karena saat ini makin mudah ditemui orang muda berusia di bawah 35 tahun yang terlihat fit dan sehat tapi meninggal akibat kondisi jantung yang tidak terdiagnosis.
Cacat jantung tersembunyi ini biasanya akibat warisan atau diturunkan dan bukan akibat kurangnya latihan. Dalam hal ini atlet olahraga memiliki risiko lebih besar, karena memiliki aktivitas yang intens dan secara signifikan akan meningkatkan risiko terkena serangan jantung jika punya kelainan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus Muamba menunjukkan pentingnya skrining teratur, karena orang muda perlu menyadari pentingnya pemeriksaan jantung," ujar Dr Steve Cox, direktur skrining untuk Cardiac Risk in the Young (CRY), seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (20/3/2012).
Dr Cox menuturkan skrining adalah hal yang sangat penting karena seringkali gejala pertama dari kondisi jantung ini adalah kematian mendadak karena tak ada gejala sebelumnya. Diketahui 1 dari 300 orang muda yang melakukan tes diidentifikasi dengan kondisi yang berpotensi mengancam nyawa.
Kondisi yang paling umum menyebabkan kematian mendadak di orang muda adalah Hypertrophic Cardiomyopathy (HCM) yaitu ketika otot jantung menjadi terlalu tebal sehingga membuat organ rentan terhadap irama jantung berbahaya dan fatal.
Gangguan jantung lainnya termasuk myocarditis yang menyebabkan peradangan pada otot jantung dan Long QT Syndrome yang dapat mempengaruhi saluran natrium, kalium dan kalsiium di jantung yang diperlukan dalam mengontrol arus listrik dalam sel.
Sebagian besar kelainan jantung bisa didiagnosis dengan EEG (Elektrocardiogram) yang memperlihatkan jalur konduksi listrik di sekitar jantung. Tes ini bersifat non-invasif, tidak sakit dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.
Profesor John Somauroo yang merupakan ahli jantung dan bekerja untuk CRY menuturkan bahwa dengan skrining maka secara dramatis bisa menurunkan angka kematian akibat HCM yang menjadi penyebab utama kematian jantung mendadak dan juga kondisi lainnya.
Kasus yang terjadi pada Muamba ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa orang yang tampaknya sehat dan masih muda bisa terkena serangan jantung mendadak, sehingga pemeriksaan dan skrining dini penting dilakukan.











































