Kejam! Berbibir Sumbing, Anak Afrika Dituduh Penyihir dan Dikucilkan

Kejam! Berbibir Sumbing, Anak Afrika Dituduh Penyihir dan Dikucilkan

- detikHealth
Selasa, 18 Mar 2014 08:43 WIB
Kejam! Berbibir Sumbing, Anak Afrika Dituduh Penyihir dan Dikucilkan
(Foto: asiaone)
Jakarta - Masyarakat di beberapa daerah masih memercayai mitos-mitos berbau mistis atau klenik. Di Afrika misalnya, masih ada kelompok masyarakat yang percaya bahwa anak berbibir sumbing sejatinya merupakan seorang penyihir dan harus dikucilkan.

Di beberapa pedesaan Afrika, anak-anak yang memiliki bentuk bibir tak sempurna dianggap penyihir, mempraktikkan ilmu hitam, atau terkutuk. Mereka pun mendapat perlakuan tak layak dan dikucilkan.

Orang tua yang memiliki buah hati berbibir sumbing pun tak luput dari tekanan masyarakat setempat. Tekanan tersebut terkadang membuat mereka terpaksa bercerai atau terusir dari desa. Umumnya mereka hidup sebagai orang buangan, kecuali mendapat penanganan medis. Sayang, beberapa daerah di Afrika belum terjamah fasilitas medis yang layak.

Seorang relawan di Klinik Suka, sebuah klinik di Burkina Faso, Ouagadougou, berhasil mendokumentasikan kisah seorang ibu muda yang terpaksa pergi dari desanya setelah melahirkan 'anak terkutuk'.

Beberapa orang tua memang sengaja menyembunyikan anaknya karena takut dihina atau dijadikan kasta paria. Salah satu ibu yang mengalami kejadian itu adalah Habibatou Saaba. Zidan, putranya yang berusia 18 bulan lahir dengan bibir sumbing.

"Ia (Saaba) terpaksa bersembunyi di semak-semak, seperti hewan, dan bertahan hidup dari apa yang ia temukan di sana. Seorang pelancong melihatnya, merasa kasihan, dan membawa ia ke Ouagadougou" ungkap relawan itu, seperti dikutip dari Asiaone pada Selasa (18/3/2014).

Miris melihat anak-anak tersebut diperlakukan tak manusiawi. Beruntung Zidan mendapat kesempatan kedua melalui tangan dokter di Klinik Suka yang didanai oleh badan amal dari Kanada. Para dokter akan segera memperbaiki bibir Zidan sehingga ia bisa hidup normal.

"Masalah tersebut dapat diperbaiki hanya dalam 45 menit dengan biaya 2,8 juta saja, dan dapat mengubah kehidupan seorang anak, selamanya," ujar Nkeiruka Obi, perwakilan dari badan amal lain yang mendanai Klinik Suka.

(vit/vit)

Berita Terkait