Pasalnya, orang dengan kepribadian narsisistik (merasa dirinya lebih hebat dari orang lain) dan histrionik (ingin jadi pusat perhatian) butuh diperhatikan, demikian dikatakan dr Azimatul Karimah SpKJ dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dikatakan dr Uci, begitu ia akrab disapa, bagi orang dengan histrionik, jika tidak diperhatikan serasa ada yang kurang dalam hidupnya. Sedangkan, pada orang narsisistik, ia minta disanjung dan dipuji atas kelebihan yang ia miliki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat anak sudah masuk fase industri di atas lima tahun dia bisa menghasilkan karya tapi hasil karyanya terus dikritik, tidak diapresiasi. Sehingga, saat besar ia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat dia mendapat pujian dan diapresiasi," imbuh dr Uci saat dihubungi detikhealth, Kamis (14/8/2014).
Ketika usia 6-7 tahun anak lelaki terlalu dekat dengan sang ibu atau sebaliknya anak perempuan terlalu dekat dengan ayah, di dalam diri si anak akan terbiasa untuk tidak bergaul dengan lawan jenisnya. Sehingga saat dewasa ia cenderung cari perhatian (caper) dengan lingkungan di sekitarnya.
"Karena dia sudah nyaman dengan kedekatannya sama si ayah atau ibu, dia bisa agak sulit bergaul, termasuk tertarik dengan lawan jenis. Nanti setelah dia dewasa, dia sulit menarik perhatian lawanjenis atau teman lainnya, dia bisa melakukan apapun demi menarik perhatian," terang dr Uci.
(rdn/up)











































