Dikatakan Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, drh Pudjiatmoko PhD, pemerintah berusaha melakukan pengendalian, penanggulangan, dan pembebasan rabies, antraks, flu burung, dan brucellosis karena berpengaruh besar terhadap penyakit zoonosis dan produksi ternak.
Brucellosis disebabkan penularan bakteri brucella dari hewan seperti sapi, kambung, domba, babi, anjing, dan unta ke manusia. Penyebaran bakteri ini bisa terjadi melalui konsumsi produk susu, daging mentah atau setengah matang, serta lewat udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum empat provinsi tersebut, dr Pudji mengatakan Kalimantan juga sudah dinyatakan bebas brucellosis. Diharapkan, dalam waktu singkat wilayah lain yang akan berstatus bebas brucellosis adalah Pulau Madura, mengingat banyaknya hewan ternak di pulau tersebut, terutama sapi yang menjadi reservoir penularan bakteri brucella.
"Cara pembebasannya kita lakukan vaksinasi berkelanjutan sampai kasus brucellosis rendah, gejala klinis dan nilau uji untuk deteksi antigennya juga rendah. Setelah angkanya di bawah 2%, kita tekan sampai 0,2% kita survei lagi sampai tidak ada kasus," papar drh Pudji.
Setelah itu, data surveilans akan dirangkum dan dilaporkan kepada komisi ahli kesehatan hewan agar bisa ditentukan apakah wilayah tersbeut dapat dinyatakan bebas brucellosis atau tidak.
Gejala brucellosis mirip flu biasa, antara lain demam, panas dingin, berkeringat, tubuh lemah dan lelah, nyeri otot punggung, dan sakit kepala.
(rdn/up)











































