Dr dr Ermita I.Ibrahim Ilyas dari Departemen Fisiologi Kedokteran FKUI menuturkan penyebab overhidrasi di antaranya minum berlebihan, penyakit tertentu misalnya pada pasien gangguan ginjal, adanya gangguan kejiwaan yang membuat seseorang sering merasa haus, serta gangguan hormon di mana adanya kelainan hormon vasopresin yang dapat menghambat pengeluaran cairan.
"Tanda overhidrasi diawali rasa mual, muntah, dan perut terasa penuh. Kedua tangan dan kaki bengkak. Jika ada gangguan kesadaran menandakan sudah terjadi overhidrasi di otak," kata dr Ermita dalam Seminar Media 'Kenali dan Pahami Overhidrasi: Upayakan Asupan Air Sesuai Kebutuhan Tubuh' di RSCM, Selasa (5/5/2015).
Menurut dr Ermita, overhidrasi rentan dialami oleh pelari dan jarang pada orang biasa kecuali seperti di AS ada kontes minum sebanyak-banyaknya. Proses overhidrasi terjadi ketika mengonsumsi air berlebih, cairan di luar sel tubuh meningkat dan elektrolit berkurang sehingga keseimbangan elektrolit, cairan di dalam dan luar tubuh akan berubah.
Baca juga: Tak Cuma Dehidrasi, Tubuh Juga Bisa Overdosis Cairan
"Tubuh akan membuat pertahanan, cairan di luar sel masuk ke dalam dan jika berlebihan sel tubuh membengkak dan jika dialami sel otak bis timbul gangguan kesadaran, koma, sampai meninggal," kata Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH.
"Saat ini banyak kejadian pelari maraton yang tiba-tiba kolaps lalu dibawa ke RS. Kalau memang ada kejadian seperti ini, cek apa ada pembengkakan, lakukan pemeriksaan urine, dan periksa kadar natrium dalam plasma darah. Penatalaksanaannya bisa mengurangi cairan dan pemberian makanan yang agak asin agar bisa menyerap air di ekstra sel. Kalau sudah parah segera bawa ke RS" kata dr Ermita.
dr Murdani mengatakan untuk mengatasi overhidrasi ringan, bisa dilakukan pengurangan cairan sehingga kadar natrium akan normal. Jika overhidrasi cukup berat, bisa ditambahkan natrium agar natrium dalam darah bisa normal kembali.
Baca juga: Mau Tahu Tubuh Kurang Minum atau Tidak? Cek Saja Warna Urine (Radian Nyi Sukmasari/Nurvita Indarini)