Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi dan sel darah merah juga ikut berkurang karenanya. Di dunia anemia menjadi salah satu permasalahan nutrisi yang cukup umum menyerang wanita usia matang, remaja, dan anak-anak.
Enam tahun yang lalu ketika Charles mengunjungi Kamboja ia melihat banyak yang terlihat lemas akibat kekurangan zat besi. Anak-anak terlihat lemah dengan perkembangan mental yang lambat dan para ibu tak bisa bekerja karena lelah.
Untuk mengobati anemia biasanya solusi yang digunakan adalah dengan mengonsumsi suplemen penambah zat besi. Namun di daerah miskin suplemen tak bisa dijangkau dan ditambah dengan efek samping yang ada warga juga jadi semakin malas meminumnya.
"Jadi saya mendedikasikan seluruh masa dewasa saya untuk mengubah hal ini. Untuk mencari pengobatan yang bisa diakses sebanyak mungkin oleh orang-orang di dunia," kata Charles di konferensi TED seperti dikutip dari akun YouTube TEDx Talks, Rabu (17/6/2015).
Lulusan University of Guelph, Kanada, ini kemudian terinspirasi oleh studi sebelumnya yang menemukan bahwa memasak di wadah panci besi dapat meningkatkan kadar besi dalam masakan.
Baca juga: Si Ikan Besi, Jimat Warga Kamboja untuk Lawan Anemia
"Kalau Anda memasak di panci besi, sebagian kecil kandungan besinya akan meresap ke luar dan memperkaya nutrisi dalam masakan. Tapi solusi ini tak bisa digunakan. Orang tak suka menggunakan panci besi karena berat dan mahal," lanjut Charles.
"Jadi lahir lah si ikan besi. Desain awalnya hanya sebatang besi saja tapi warga tak menggunakannya dengan benar. Lalu bentuk piringan dan bunga tapi kami pikir desain ini tak ada hubungannya dengan memasak," tambahnya.
Setelah satu tahun, data menunjukkan setengah dari warga yang tadinya memiliki anemia tak lagi memiliki masalah. Ikan besi yang cara kerjanya hanya dicemplungkan ini dinilai berhasil dan mendapat tanggapan positif dari dunia. (fds/vit)