Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun

Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 25 Jun 2015 16:03 WIB
Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun
Foto: istimewa
Jakarta - Robby Indra Wahyuda mengenal rokok sejak masih sangat belia, sekitar kelas 6 SD. Siapa sangka, aktivitas ngebulnya itu membuatnya terkena kanker laring dan paru-paru. Di usia yang masih muda, 26 tahun, Robby menghembuskan napas terakhirnya.

'"Jadi ini rokok benar-benar membunuh. Robby kena kanker dan meninggal di usia 26 tahun. Masih muda memang," kata teman Robby, Yosef Rabindanata, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (25/6/2015).

Kabar duka meninggalnya Robby diketahui Yosef dari ayahanda Robby. Robby meninggal di Samarinda pada 23 Juni lalu pukul 14.30 WITA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan Yosef, mulanya Robby divonis kanker laring stadium 3. Pita suaranya bahkan harus diangkat lantaran penyakit itu. Namun tiga bulan kemudian, penyakit tersebut malah dirasa kian parah.

"Awalnya dia nggak percaya kalau penyakitnya itu karena rokok. Namun setelah mendapat penjelasan medis, dia tahu dan melalui media sosial menyuarakan untuk menjauhi rokok," sambung Yosef.

Semenjak tidak memiliki pita suara, pria yang bekerja di Dinas Pendidikan itu tentu sulit berkomunikasi. Sebenarnya jika masih punya umur, Robby bisa berlatih berkomunikasi bersama orang-orang yang memiliki kondisi sama di Aliansi Korban Rokok.

"Banyak yang akhirnya bisa komunikasi lagi. Tapi sayang, Robby belum sempat berlatih. Mungkin ini yang terbaik buatnya, mungkin sekarang dia lebih bahagia di sana," sambung Yosef.

Baca juga: Kisah Edison, Pita Suara Hilang dan Berobat Habis-habisan Gara-gara Rokok

Di mata Yosef, Robby adalah sosok yang kuat. Meski sedang berjuang melawan kanker laring dan kemudian kanker paru-paru, namun sekilas Robby tidak tampak seperti orang sakit. Robby selalu ceria dan tidak menunjukkan dirinya lemah. Bahkan melalui akin Facebooknya, Robby aktif menunjukkan kondisinya untuk menyentuh hati para perokok agar mulai mematikan rokoknya.

"Dia orangnya nggak mau nasihatin orang lain. Jadi cara dia untuk mengedukasi orang lain itu ya dengan menunjukkan penyakitnya. Dia mengedukasi dengan caranya," kenang Yosef.

Robby yang lahir pada 12 Oktober 1988 suatu kali pernah memposting kisahnya bertemu dengan seorang bapak yang kakinya diamputasi. Pertemuan terjadi di ruang radiologi rumah sakit. Dokter menyebut, kanker yang membuat bapak itu kehilangan kakinya, masih berhubungan dengan kebiasaan merokok yang merupakan pola hidup tidak sehat.

"Dia berkata menyesal. Aku pun menyesal karena merokok. Sebenarnya di dalam hati aku ingin kalian berhenti merokok sebelum seperti kami. Aku bukan menakut-nakuti kalian. Saya cuma berkata kami adalah contoh korban kenikmatan rokok yang mengisi waktu luang biar kita nggak stres. Dan rasanya mantab setelah habis makan..." begitu tulisan Robby di laman akun media sosialnya.

Baca juga: Mengenang Terrie Hall, Perokok Berat yang Lehernya Berlubang (vit/up)

Berita Terkait