Pria yang diketahui berasal dari Vienna, Austria, dilaporkan akan menjalani prosedur kolonoskopi dan dibius untuk mencegah rasa tak nyaman. Namun sebelum tertidur ia memencet tombol rekam di handphone (HP) mengantisipasi agar tak melewatkan instruksi dokter apabila setelah prosedur selesai dan ia masih tak fokus akibat obat bius.
Saat di perjalanan pulang pasien terkejut setelah mendengar rekaman. Tim dokter ternyata mengejek dan menghinanya selama prosedur saat ia tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah lima menit berbicara dengan Anda sebelum operasi, saya ingin memukul wajah Anda dan membuat Anda sedikit lebih jantan," ujar seorang ahli bius, Tiffany Ingham, seperti diberitakan Washington Post dan dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (25/6/2015).
Selain menghina tim juga berdiskusi untuk menghindari pasien. Mereka juga menginstruksikan seorang asisten untuk membohonginya dengan cara menempatkan diagnosa palsu di rekam medis.
Tak terima dengan perlakuan tersebut pasien menuntut klinik dengan dasar pencemaran nama baik dan malapraktik. Minggu lalu, juri di pengadilan Fairfax memenangkannya dan memerintahkan agar klinik membayar ganti rugi 500 ribu dolar atau sekitar Rp 6,6 miliar.
Saat dihubungi oleh media setempat Tiffany tak terjangkau dan catatan menunjukkan bahwa ia kini pindah tempat praktik ke Florida.
Baca juga: Sebarkan HIV, Dokter Amatir di Kamboja Dituntut Membunuh
(fds/vit)











































