Menurut penelitian tersebut, dari 168 kebudayaan di seluruh dunia yang diamati hanya 46 persen yang menganggap ciuman bibir sebagai perilaku yang romantis dan menyenangkan. Temuan ini meruntuhkan asumsi umum yang menyebut ciuman sebagai ungkapan universal.
Di daratan Eropa, ciuman bibir dianggap menyenangkan hanya oleh 7 dari 10 kebudayaan yang diamati. Di Amerika Utara, ciuman bibir hanya dikenal di 18 dari 33 kebudayaan yang diamati. Sedangkan di Amerika Latin, ciuman bibir hanya ada di 4 dari 33 kebudayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan ini dipublikasikan dalam sebuah artikel di jurnal American Anthropologist.
Baca juga: Ciuman 10 Detik, 80 Juta Kuman Berpindah Tempat
Dalam penelitian ini, beberapa kebudayaan menganggap ciuman bibir sebagai sesuatu yang tidak nyaman. Bahkan di peradaban berburu dan meramu, diyakini tidak ada perilaku berciuman dalam konteks seksual dan romantis. Kemungkinan, nenek moyang manusia bahkan tidak berciuman sama sekali.
Sebaliknya, ciuman justru muncul dalam fungsi evolusioner. Penelitian di Belanda membuktikan, ciuman bibir selama 10 detik bisa mentransfer 80 juta bakteri. Terjadinya pertukaran bakteri ini membentuk daya tahan tubuh yang lebih baik pada manusia modern.
Jadi, menurut Anda romantis atau menjijikkan?
Baca juga: Ciuman Bisa Tularkan 80 Juta Kuman? 5 Fakta Ini Tak Kalah Mengejutkan
(up/up)











































