Studi yang dipublikasi di jurnal Science Translational Medicine menunjukkan vaksin dapat melawan virus pada unta dan monyet.
Peneliti berharap dengan riset sedikit lagi vaksin bisa segara dibuat menjadi suntikkan untuk manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang dipimpin oleh ilmuwan dari University of Pennsylvania mengatakan vaksin ini nantinya bisa digunakan lewat dua cara. Pertama vaksin diberikan pada populasi unta untuk mencegah penyebaran dan cara kedua adalah memberikan vaksin ke manusia untuk melindungi individu-individu berisiko.
Dalam uji coba, pemberian vaksin yang dilakukan pada sampel darah unta tampaknya mengawali produksi antibodi yang bisa melawan virus. Ketika vaksin diberikan juga pada monyet rhesus yang kemudian diekspos MERS, primata tersebut tak ada yang jatuh sakit.
Profesor Andrew Easton dari Warwick University mendeskripsikan studi sebagai langkah maju yang signifikan untuk menghentikan MERS.
"Data ini menunjukkan bahwa vaksin mampu menghasilkan antibodi pada uji laboratorium dan juga pada unta. Ini sangat menjanjikan untuk mengurangi penyebaran virus pada unta yang juga akan berdampak pada pengurangan risiko infeksi ke manusia," ujar Easton seperti dikutip dari BBC pada Jumat (21/8/2015).
Saat ini MERS diketahui sudah menulari sekitar 1.400 orang dan memakan 500 korban tewas sejak 2012. Belum ada penanganan spesifik atau obat pencegah khusus untuk penyakit ini.
Baca juga: Pakai Kartu, Ini Cara Kemenkes Awasi Orang Dari Tempat Terinfeksi MERS
(fds/up)











































