Survei: Suami Ikut Asuh Anak karena Ingin 'Menolong' Pekerjaan Istri

Survei: Suami Ikut Asuh Anak karena Ingin 'Menolong' Pekerjaan Istri

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 18 Sep 2015 08:05 WIB
Survei: Suami Ikut Asuh Anak karena Ingin Menolong Pekerjaan Istri
Foto: Thinkstock
Jakarta - Urusan mengasuh dan mendidik si kecil memang tanggung jawab suami dan istri. Namun, hal tersebut nampaknya belum dilakukan, termasuk bagi mereka para ayah di Australia.

Sebuah survei pada kurang lebih 1.000 laki-laki yang dilakukan Save The Children di Australia menunjukkan bahwa setengah dari mereka menganggap kegiatan mengasuh si kecil merupakan pertolongan yang mereka lakukan. Ketimbang menganggap hal tersebut memang menjadi tugas mereka.

"Kebanyakan ayah di Australia menganggap mengasuh anak bukan tanggung jawab utama mereka, itu adalah tanggung jawab istri. Apalagi, urusan pekerjaan, ekspektasi sosial, dan kurangnya pengetahuan membuat mereka belum memiliki kesadaran itu," tutur CEO Save The Children, Paul Ronalds.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paul yang juga ayah tiga anak ini mengatakan penting bagi para ayah untuk mulai mengubah pemikiran mereka. Sebab, peran ayah juga memegang andil penting dalam membesarkan anak secara langsung setelah mereka lahir. Apalagi, kedekatan antara anak dan ayah bisa memberikan banyak manfaat bagi si ayah atau sang anak sendiri.

Baca juga: Berbagi Tugas dalam Mengasuh Anak Bikin Kehidupan Seks Lebih Memuaskan

Dikutip dari Essential Baby pada Jumat (18/9/2015), data dari Clinton Foundation mengungkapkan bahwa rata-rata wanita menghabiskan waktunya 2 sampai 10 kali lebih lama daripada pria dalam urusan mengasuh anak. Bahkan, bagi mereka para wanita yang turut bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

"Amat diperlukan keseimbangan dalam mengasuh anak bagi ayah dan ibu. Kita tahu ayah bisa lebih sehat dan bahagia ketika mereka dekat dengan putra-putrinya. Dengan lebih sehat dan bahagia, para pria bisa lebih produktif dan memiliki taraf hidup yang lebih baik," tutur Chelsea Clinton dari Clinton Foundation.

Sementara menurut Paul, menjadi seorang ayah adalah pekerjaan yang sulit sekaligus terbaik. Untuk itu, wajar-wajar saja jika ayah dan ibu sama-sama bekerja sebagai tim yang solid untuk mengasuh, mendidik, dan membesarkan anak mereka. Belum lagi jika dibandingkan wanita, pria pasti lebih sedikit menerima berbagai saran tentang kehamilan, pengasuhan orang tua, dan kesehatan anak, demikian diungkapkan Paul.

Nah, survei yang dilakukan Save The Children tentang kegiatan mengasuh anak oleh ayah, menunjukkan hasil sebagai berikut:
-30 persen ayah ingin menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain dengan anak-anak
- 25 persen akan dengan senang hati tinggal di rumah untuk merawat anak yang sakit.
- 50 persen ayah tidak pernah meminta saran soal pengasuhan anak
- 40 persen ayah dengan anak di bawah usia 18 tahun mengambil libur seminggu atau kurang ketika anak pertama mereka lahir
- 50 persen pria mengikuti kelas antenatal
- 30 persen pria yang memiliki anak terakhir kali tiga tahun lalu bisa melakukan pekerjaan mereka di rumah, sementara setengah pria merasa tidak ada pengaturan yang fleksibel soal pekerjaannya.

Baca juga: Sopir yang Mengasuh 27 Anak Yatim di Jaksel Juga Mengidap Radang Hati

(rdn/vit)

Berita Terkait