Dijelaskan spesialis kulit dan kelamin, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, kondisi seperti itu disebut dermaritis venenata. Sebutan lainnya adalah dermatitis phaederus, dermatitis linier atau dermatitis linearis.
"Merupakan iritasi kulit akibat kontak dengan hemolimf (darah kumbang) rove beetle (kumbang penjelajah) yang termasuk kelompok genus paederus," jelas pria yang akrab disapa dr Darma ini dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (24/11/2015).
Baca juga: Tomcat Menyerang, Kulit Meradang
Kumbang yang termasuk genus paederus sebenarnya terdiri dari hampir 600 spesies di seluruh dunia. Kumbang yang merupakan predator dari beberapa serangga yang merusak tanaman dan banyak ditemukan di daerah dengan iklim tropis yang hangat.
Sebenarnya kumbang tersebut tidak menggigit atau menyengat, akan tetapi spesies ini memiliki pederin atau suatu toksin yang dapat menyebabkan luka lepuh. Nah pederin ini bisa keluar akibat tepukan keras pada kumbang tersebut.
"Dermatitis venenata sama dengan dermatitis kontak iritan, dermatitis ini terjadi karena iritasi akut yang timbul akibat paparan dengan toksin pederin," terang dr Darma.
dr Darma menuturkan, pederin merupakan cairan yang sangat iritatif. Sehingga keluhan pasien umumnya perih dan panas. "Gambaran linier atau seperti garis umumnya terjadi karena garukan sehingga menyebabkan toksin berpindah ke bagian tubuh kain sesuai arah garukan atau gesekan kulit," paparnya.
Baca juga: Herpes Simplex dan Herpes Zoster, Apa Bedanya?
(vit/vit)