Wah! Menyusui Bisa Bantu Kurangi Risiko Ibu Kena Diabetes dan Kanker

Wah! Menyusui Bisa Bantu Kurangi Risiko Ibu Kena Diabetes dan Kanker

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 26 Nov 2015 07:10 WIB
Wah! Menyusui Bisa Bantu Kurangi Risiko Ibu Kena Diabetes dan Kanker
Foto: Thinkstock
Jakarta - Banyak manfaat menyusui si kecil bagi ibu misalnya saja mempercepat penurunan berat badan serta mencegah depresi. Nah, baru-baru ini, dua buah studi menambah deretan manfaat menyusui bagi ibu yakni mengurangi risiko diabetes dan kanker.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pekan ini di Annals of Internal Medicine mengamati 1.035 wanita yang mengalami diabetes gestational selama hamil yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pasca kehamilan. Dalam studi ini, diketahui bahwa wanita yang menyusui anaknya pasca melahirkan memiliki kemungkinan terkena diabetes tipe 2 setelahnya.

Para penulis studi menjelaskan bahwa menyusui bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme sehingga penyerapan glukosa ke sel darah meningkat dan risiko diabetes pun menurun. Selain itu, peneliti menemukan wanita yang menyusui dengan intensitas lebih tinggi dan waktu yang lebih lama, berisiko rendah terkena diabetes tipe 2 bahkan setelah dua tahun melahirkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, studi lain yang dipublikasikan bulan lalu di Annals of Oncology menemukan wanita yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena beberapa jenis kanker payudara. Untuk studi ini, peneliti melihat kompilasi 27 penelitian medis guna melihat seberapa sering wanita yang menyusui memiliki risiko terkena beberapa jenis kanker payudara.

Baca juga: Berbekal Semangat Baja, Adinda Sukses Menyusui Tiga Anak Sekaligus

"Kami menemukan bahwa wanita yang menyusui berisiko 20 persen lebih rendah mengembangkan kanker payudara 'triple negative', bentuk kanker yang tidak memiliki penanda hormon umum seperti reseptor estrogen, reseptor progesteron, dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2)," kata penulis studi dalam laporannya.

Penulis senior studi kanker dan direktur pendekatan kesehatan payudara di Lankenau Medical Center, Philadelphia, dr Marisa Weiss mengatakan para peneliti masih tidak yakin bagaimana menyusui bisa melindungi wanita dari risiko kanker payudara. Tapi, banyak pakar berteori bahwa payudara sebenarnya tidak sepenuhnya berkembang sampai ia menyusui.

"Diibaratkan payudara belum 'matang' sehingga dibutuhkan kehamilan penuh di mana akhirnya 'payudara' berkembang dan matang sampai mampu memproduksi ASI. Minimal, dengan studi tersebut, bisa menekankan pada masyarakat bahwa manfaat menyusui tak hanya dirasakan oleh anak tapi juga oleh ibu," kata Weiss kepada ABC News dan dikutip pada Kamis (26/11/2015).

Sementara, dr Marjorie Greenfield, profesor kebidanan dan ginekologi di University Hospitals Case Medical Center, Cleveland, Ohio menuturkan studi ini bisa membantu wanita dalam menentukan pilihannya. Terutama, bagi mereka yang mengalami obesitas dan diabetes gestational saat hamil. dr Greendfield juga menekankan penting adanya dukungan bagi ibu menyusui pasca melahirkan.

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan setidaknya ibu menyusui selama enam bulan alias ASI eksklusif. AAP juga mencatat vahwa setiap satu tahun menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara sampai 4,3 persen.

Baca juga: Meski Ibu Sedang Batuk Pilek, ASI Tetap Aman Kok untuk Bayi

(rdn/up)

Berita Terkait