"Bukan 41 kasus seperti yang diberitakan. Sampai 3 hari yang lalu tercatat ada 31 kasus, lalu kemarin ada 1 kasus baru. Jadi totalnya 32 kasus," kata dr Aloysius saat dihubungi detikHealth, Kamis (26/11/2015).
Kamatian anak-anak yang sebagian besar berusia di bawah 2 tahun tersebut, menurut dr Aloysius terjadi sejak Oktober 2015. "Jadi bukan sekaligus dalam satu waktu, tapi terjadi sudah sejak 2 bulan yang lalu," tambah dr Aloysius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Aloysius Giyai |
Soal dugaan penyebab kematian, dr Aloysius tidak mau berspekulasi. Menurutnya, saat ini ia telah mengirim tim ahli yang akan melakukan pengambilan sampel di lapangan. Sampel tersebut akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan penyakitnya.
Puluhan anak di Distrik Mbuwa, Kabupaten Ndunga dilaporkan meninggal dengan gejala mirip malaria. Namun hasil tes malaria menunjukkan hasil negatif, lalu muncul dugaan pneumonia (radang paru-paru) dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Baca juga: Infeksi Cacing Pita yang Menyerang Otak Ditemukan di Pedalaman Papua
Kabupaten Ndunga merupakan pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya. Berada di hamparan Lembah Baliyem, daerah ini memiliki ketinggian antara 1.500 - 2.000 meter di atas permukaan laut.
(up/vit)












































dr Aloysius Giyai