"Tim saya dan Dinkes Papua sedang di lokasi untuk melakukan penyelidikan," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Dr HM Subuh, MPH saat dihubungi detikHealth, Kamis (26/11/2015).
Soal perkembangan terbaru hasil penyelidikan di lapangan, Subuh mengaku belum mendapat laporan. Terbatasnya akses komunikasi di lokasi menjadi kendala tersendiri untuk mendapatkan informasi terbaru secara cepat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Soal Kematian Misterius 32 Anak di Kab Ndunga, Ini Penjelasan Dinkes Papua
Sebagian besar korban adalah anak-anak di bawah usia 2 tahun. Gejala yang dilaporkan antara lain demam tinggi, kejang, dan diare. Baik Kementerian Kesehatan maupun Dinkes Papua saat ini masih menungggu hasil pemeriksaan sampel di laboratorium untuk memastikan penyebab kematian bocah-bocah tersebut.
Meski gejalanya mirip malaria, tes yang telah dilakukan oleh petugas menunjukkan hasil negatif. Dugaan lain yang berkembang adalah pneumonia (radang paru-paru) dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
"Yang penting saat ini sudah ada upaya penanggulangan dari provinsi dan pusat," tandas Subuh.
Baca juga: Infeksi Cacing Pita yang Menyerang Otak Ditemukan di Pedalaman Papua (up/vit)











































