Seperti dengan apa yang ditemukan peneliti dari University of California, Amerika Serikat. Pemimpin studi Mahtab Jafari melaporkan dalam Journal of Functional Foods bahwa konsumsi teh hijau bila berlebih malah mengganggu pertumbuhan dan reproduksi lalat buah jenis Drosophila melanogaster.
Tak diketahui pasti apakah efek yang sama akan terjadi pada manusia, namun lalat Drosophila memang sering dipilih dalam studi penyakit manusia karena kemiripan genetik penyebab penyakit yang mencapai 75 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Meski pada dosis rendah teh hijau bisa memberikan manfaat, studi kami dan studi lainnya menunjukkan pada dosis yang tinggi, efek merugikan bisa terjadi. Butuh studi lebih lanjut untuk menyimpulkan rekomendasi yang pasti namun kami bisa menyarankan agar teh hijau dikonsumsi sedang-sedang saja," kata Jafari seperti dikutip dari situs resmi University of California pada Senin (14/12/2015).
Jafari menyebut pada studi yang dilakukan sebelumnya, teh hijau dosis tinggi juga bisa membuat tikus dan anjing laboratorium kehilangan berat tubuhnya secara drastis. Pada lalat diketahui paparan 10 miligram teh membuat kecacatan pada organ intim (testis dan ovarium) dan mengurangi output reproduksi betina.
"Kami berencana untuk melanjutkan pengukuran konsumsi total, meninjau jalan metabolisme, dan mengidentifikasi dan mengukur metabolisme produk natural pada lalat. Eksperimen ini akan membantu kita memahami lebih dalam dosis beracun (teh hijau -red) untuk manusia," pungkas Jafari.
Baca juga: Biasa Minum 16 Gelas Es Teh Sehari, Kakek Ini Meninggal karena Gagal Ginjal (fds/up)











































