Andrew Hyland dari Roswell Park Cancer Institute, New York, selaku pemimpin studi mengatakan selama ini penelitian banyak dilakukan hanya seputar kesehatan reproduksi perokok. Masih sedikit literatur yang membahas perokok pasif dan kesehatan reproduksinya.
Dipublikasi di jurnal Tobacco Control studi Hyland menemukan bahwa bila dibandingkan dengan wanita yang jarang terpapar asap rokok, wanita perokok pasif lebih banyak alami masalah sulit hamil dan lebih mungkin memasuki menopause di bawah usia 50 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari 88.732 wanita yang terlibat dalam Health Initiative Observational Study pada tahun 1993-1998, wanita perokok pasif 18 persen lebih banyak alami masalah reproduksi. Angka tersebut meski nampak sedikit namun disebut Hyland sebetulnya cukup besar karena infertilitas dan menopause dini bukan sesuatu yang langka.
"Ada banyak kejadian infertilitas ini yang bisa dikaitkan pada ekspos asap rokok," kata Hyland seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (16/12/2015).
"Rekomendasi untuk para dokter klinik, Anda harus menyarankan wanita-wanita usia reproduktif untuk membatasi ekspos asap agar bisa meminimalkan kejadian," lanjutnya.
Studi tak menjelaskan mengapa paparan asap rokok menyebabkan masalah reproduksi pada perokok pasif namun Hyland menyebut mungkin karena asap bisa memengaruhi tingkat hormon wanita.
Baca juga: Larang Penjualan Rokok di Minimarket Turunkan Keinginan Merokok Remaja
(fds/vit)











































