Beberapa Hal untuk Dipikirkan Sebelum Ikut-ikutan Menjauhi Sit Up

Senjakala <I>Sit Up</I>

Beberapa Hal untuk Dipikirkan Sebelum Ikut-ikutan Menjauhi Sit Up

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 29 Des 2015 10:33 WIB
Beberapa Hal untuk Dipikirkan Sebelum Ikut-ikutan Menjauhi Sit Up
Foto: thinkstock
Jakarta - Sebuah editorial di NavyTimes menyebut sit up sudah ketinggalan zaman dan harus ditinggalkan. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) harus memikirkan latihan otot perut lainnya sebagai pengganti.

Sit up termasuk salah satu gerakan yang diujikan dalam US Navy Physical Readiness Test (PRT), di samping push up dan lari sejauh 2 mil. Untuk bisa lolos tes, seorang prajurit harus memenuhi standar tertentu. Misalnya untuk prajurit usia 20-24 tahun, minimal harus bisa melakukan 46 gerakan sit up dalam waktu 2 menit.

Dikutip oleh Wall Street Journal, sebuah penelitian yang melibatkan 1.500 prajurit AS menunjukkan bahwa 56 persen kasus cedera dalam tes tersebut dikaitkan dengan gerakan sit up. Push up menyumbang 11 persen, sedangkan tes lari sejauh 2 mil menyumbang 32 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak disebutkan secara pasti jenis cederanya, namun seorang profesor biomekanika tulang belakang dari University of Waterlo di Kanada mengaitkannya dengan risiko 'disc herniation'. Dalam bahasa awam, kondisi yang dipicu oleh kerusakan bantalan sendi tulang belakang ini sering disebut sebagai 'saraf kejepit'.

"Sit up bisa memberikan gaya tekan sebesar ratusan pound pada tulang belakang," kata Prof Stuart McGill.

Baca juga: Dianggap Ketinggalan Zaman, Sit Up Makin Banyak Ditinggalkan 

Apakah berarti sit up benar-benar sudah ketinggalan dan harus ditinggalkan? Pengasuh rubrik konsultasi kesehatan olahraga di detikHealth, dr Michael Triangto, SpKO menyebut latihan apapun jika dilakukan berlebihan dan tidak sesuai kemampuan, akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Cedera tulang belakang saat melakukan sit up, menurut dr Michael bisa terjadi antara lain karena tidak diimbangi dengan latihan otot lain terutama otot punggung. Sit up sangat spesifik hanya melatih otot perut bagian depan, sehingga harus diimbangi dengan gerakan lain misalnya back up.

"Kebanyakan orang hanya fokus melatih otot perut bagian depan, sehingga posturnya jadi seperti Hulk. Cenderung membungkuk dan itu tidak bagus," kata dr Michael saat dihubungi detikHealth.



Hal lain yang harus dipikirkan adalah konteks editorial NavyTimes, yang memang secara spesifik membahas tes militer. Menurut dr Michael, sit up yang dilakukan dalam kemiliteran berbeda dengan yang dilakukan orang awam. Militer sangat terlatih dan memang dikondisikan untuk menjalani latihan ekstrem dengan risiko cedera yang lebih besar daripada latihan sit up biasa.

Konsultan tulang belakang dari RS Fatmawati, Dr dr Luthfi Gatam SpOT (K)-Spine juga menganggap bahwa sit up bagi orang awam tetap aman dilakukan selama dilakukan dengan teknik yang benar dan sesuai kemampuan. Namun bagi yang memiliki faktor risiko disc herniation atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP), maka dianjurkan untuk hati-hati atau mencari alternatif latihan otot perut selain sit up.

"Yang jelas tidak ada literatur yang membuktikan bahwa sit up bisa menjadi faktor pencetus HNP," tegas dr Luthfi.

Teknik melakukan sit up yang benar berikut berbagai variasinya akan dibahas dalam artikel selanjutnya. (up/vit)
Senjakala Sit Up
8 Konten
Sit up mulai banyak ditinggalkan, dianggap ketinggalan zaman dan rentan memicu cedera tulang belakang. Inikah senjakala bagi pendamba perut sixpack?

Berita Terkait