Mengapa sistem imun bisa berubah ganas masih menjadi misteri, namun satu hal yang diketahui adalah terkadang reaksi tersebut bisa dipicu. Salah satunya adalah alergi daging merah karena gigitan kutu Ixodes holocyclus yang dikenal dengan nama paralysis tick (kutu lumpuh).
Sesuai namanya, gigitan dari kutu Ixodes dapat membuat kelumpuhan karena ia menyuntikkan racun saraf. Biasanya kelumpuhan ini terjadi pada hewan dan tak terlalu berpengaruh pada manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kulit Penuh Bintik-bintik dan Idap Alergi Matahari, Wanita Ini Tetap Pede
Ahli alergi dari Royal North Shore Hospital, Australia, Sheryl van Nunen mengatakan awalnya kondisi tersebut tak dikenal. Baru mulai diketahui pada awal tahun 2.000 ketika mulai banyak orang datang menemui dokter dengan alergi daging merah dan memiliki latar belakang cerita sama.
"Mereka sebelumnya makan dan kemudian terbangun dari tidur karena mengalami anaphylaxis atau reaksi alergi berat sekitar satu setengah jam kemudian. Mereka tak tahu apa penyebabnya," kata Sheryl seperti dikutip dari BBC pada Selasa (9/2/2016).
Pemeriksaan lebih jauh menunjukkan bahwa para pasiennya punya kemiripan lain yaitu ada reaksi alergi lokal terhadap gigitan kutu. Bila biasanya bekas gigitan kutu hanya membuat bentol kecil, maka pada pasien bentol yang terjadi bisa memiliki diameter antara 10-15 sentimeter.
Namun Sheryl menegaskan tak semua orang yang digigit oleh kutu berarti akan memiliki alergi. Mengapa ini bisa terjadi pastinya belum diketahui namun ilmuwan bisa menjelaskan bahwa ada perubahan pada sistem imun ketika racun kutu masuk ke dalam tubuh.
Racun tersebut membuat sistem imun bereaksi terhadap karbohidrat bernama Alpha-gal yang ada pada semua mamalia kecuali primata termasuk di dalamnya manusia. Ketika seseorang makan daging merah maka elemen tersebut masuk ke dalam tubuh dan memicu reaksi.
Sheryl mengatakan langkah terbaik untuk mencegahnya adalah dengan mengangkat kutu dengan dibekukan terlebih dahulu. Jangan asal cabut atau pencet karena malah akan merangsang kutu menyuntikkan lebih banyak racun sehingga meningkatkan kemungkinan diperolehnya alergi.
Baca juga: Begini Cara Tepat Lepaskan Kutu yang Mengigit Kulit (fds/up)











































