Meski begitu, untuk penggabungan teknik pengobatan barat dan timur ada standar yang tinggi baik dari segi tenaga medis, proses diagnostik, pengobatan, kemudian evaluasinya, demikian disampaikan Direktur YuHo Hospital, Ning Li. Sehingga, menurut Li penggabungan pengobatan Timur dan Barat juga ada tantangan tersendiri dibanding teknik pengobatan barat saja atau tradisional China.
"Kami menggunakan standar pengobatan Amerika atau internasional. Kemudian, traditional Chinese medicine (TCM) kami masukkan sebagai alternatif ketika muncul komplikasi saat kemoterapi," tutur Li di YuHo Hospital, Beijing baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan, diare bisa menjadi salah satu komplikasi saat kemoterapi. Untuk mengatasi itu, bisa saja digunakan obat medis berbahan kimia tapi menurut Li, justru bisa membuat pasien berisiko kembung. Sehinyga, yang ada kondisi pasien malah makin buruk.
"Untuk itu kami pakai herba dengan bahan alami yang bisa mengontrol bagian usus pasien sehingga kerja usus yang bersangkutan lebih baik lagi. Atau, bisa juga dilakukan akupunktur dan pemijatan atau penggunaan obat alami yang diekstrak untuk melindungi sekaligus mendetoks usus," terang Li.
Beberapa waktu lalu, Li menceritakan bahwa ayah temannya juga menjalani prosedur pengobatan seperti itu dan hasilnya bagus. Untuk itu, Li berharap pihaknya bisa menerapkan TCM yang sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu sehingga pengobatan pada pasien bisa optimal.
"Salah satu tipikal pengobatan dari China yang dilakukan yaitu bagaimana berusaha agar pasien bisa menemukan harapan hidupnya lagi. Maka kami gabungkan pengobatan timur dan barat supaya bisa menambah kualitas hidup pasien," pungkas Li.
Baca juga: Cerita Pasien Diabetes Asal Indonesia Jalani Bypass Lambung di China (rdn/vit)











































