Hal tersebut terlihat setelah peneliti melakukan eksperimen pada sekitar 700 orang di Inggris.
Pemimpin studi Dr Nicola Lindson-Hawley dari Oxford University mengatakan meski hasilnya lebih baik, namun banyak perokok tetap lebih senang dengan cara berhenti yang pelan-pelan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perbedaan hasil dari cara berhenti ini tampaknya muncul karena orang-orang pada akhirnya kesulitan untuk memotong konsumsi rokok. Hal ini memberikan mereka sesuatu yang ekstra dan akhirnya tak berhenti sama sekali," kata Lindson-Hawley seperti dikutip dari BBC, Rabu (16/3/2016).
Sebagai perbandingan pada kelompok yang berhenti perlahan selama enam bulan eksperimen dilakukan hanya sekitar 15,5 persen individu yang berhasil tahan tak merokok. Sementara itu pada kelompok yang berhenti mendadak, ada sekitar 22 persen orang yang sukses tak merokok lagi.
Lindson-Hawley mengatakan meski satu cara terlihat lebih menjanjikan, apapun sebetulnya lebih baik dibandingkan hanya berdiam diri saja dan terus melanjutkan kebiasaan rokok.
Lembaga Kesehatan Inggris (NHS) menyarankan untuk memulai cara berhenti merokok yang baik ini pertama adalah tentukan tanggal. Setelah itu buat janji tak akan merokok lagi dan terus pertahankan janji tersebut.
"Bila Anda merasa kesulitan, katakan pada diri sendiri 'saya tidak akan menghisap sebatang rokok pun' dan terus berpegang teguh sampai akhirnya rasa ingin merokok hilang sendiri," saran NHS.
Baca juga: Kisah Robby, Kenal Rokok Sejak SD dan Meninggal karena Kanker Saat 26 Tahun
(fds/vit)











































