dr Erni J Nelwan, SpPD-KTPI dari Divisi Tropik-Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, menyebut bahwa kuman diare biasanya masuk tubuh melalui makanan dan air minum. Untuk sampai ke makanan, kuman biasanya menumpang pada lalat.
"Kalau banyak sampah dan kotor kan pasti ada banyak lalat. Kuman diare ini nempel di lalat dan lalatnya nanti bisa hinggap di makanan, yang akhirnya membuat kuman diare masuk ke tubuh," tutur dr Erni ketika dihubungi detikHealth, Senin (21/3/2016).
Baca juga: Begini Proses Sampah di Sungai Tingkatkan Risiko Seseorang Terserang Penyakit
Risiko kuman diare yang ada di makanan sebenarnya bisa hilang jika makanan dipanaskan terlebih dahulu sebelum dimakan. Makanan yang dipanaskan akan membuat kuman yang ada mati dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Namun, dr Erni mengatakan hinggapnya lalat di makanan bukan satu-satunya jalan kuman diare masuk ke tubuh. Ada beberapa cara lain, misalnya melalui alat makan yang digunakan.
"Cuci alat makannya di mana? Piringnya, sendok garpunya? Kalau cucinya di sungai yang sudah terkontaminasi kuman, udah gitu nggak dikeringin, biar makanannya sudah dipanaskan kumannya kan masih ada walau nggak kelihatan," tuturnya lagi.
Selain melalui alat makan, kuman juga bisa ada di benda-benda lain yang sudah dihinggapi lalat. Lalat pembawa kuman diare hinggap di mana saja, bisa gagang pintu, pakaian hingga benda-benda lainnya.
"Ketika kita pegang bendanya kan kumannya pindah ke tangan. Kalau makanan sudah dipanaskan, alat makan sudah dicuci baik tapi tangannya masih ada kuman, tetap saja bisa masuk kumannya ke tubuh," urainya lagi.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menyepelekan cuci tangan dengan sabun sebelum makan. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dapat membunuh kuman yang ada di tangan dan mengurangi risiko terserang diare.
Baca juga: Jangan Buang Sampah di Sungai, Ini Risiko Kesehatan yang Mengintai
(mrs/vit)
