Mengapa sang pria yang identitasnya dirahasiakan tersebut bisa berakhir dengan penampilan seperti itu dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine awalnya karena sebuah kecelakaan. Saat sang pria berusia 7 tahun dirinya tak sengaja menelan senyawa alkali yang membakar sebagian esofagus atau kerongkongan.
Ahli bedah dr David Hackam dari Johns Hopkins Children's Center mengatakan ketika itu kemungkinan sang pria dirawat dan mendapatkan tindakan operasi guna memulihkan kembali esofagusnya. Prosedur melibatkan pengangkatan bagian tengah esofagus sehingga meninggalkan bagian atasnya saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter lalu menggunakan sebagian dari usus untuk membuat semacam kantong yang menghubungkan sisa esofagus hingga bisa sampai ke usus kecil. Pada intinya dr Hackam mengatakan prosedur ini seperti mengatur ulang pipa-pipa sistem pencernaan.
Hanya saja pada kasus sang pria yang kini berusia 60 tahun, bagian dari usus yang menjadi penyambung di lehernya lama-lama tumbuh membesar dan berubah bentuk. Pada akhirnya sampai menonjol di bawah kulit memperlihatkan bentuk ususnya yang lain.
"Dokter tak melihat hal seperti ini setiap hari," kata dr Hackam seperti dikutip dari Live Science, Rabu (27/4/2016).
"Ini adalah gambar menarik dan juga pengingat yang baik kepada para dokter untuk tidak lagi melakukan tindakan operasi seperti ini," lanjur dr Hackam.
Untuk sang pria sendiri dirinya tak mengalami masalah untuk menelan makanan. Awalnya ia ingin agar penampilannya bisa diperbaiki untuk alasan kosmetik tapi kemudian diurungkan setelah dokter menjelaskan bahwa risiko untuk timbulnya masalah cukup besar.
Baca juga: Ini Kata Dokter Soal Operasi Potong Lambung dan Potong Usus
(fds/vit)











































