Waspada, Pilek Menahun Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Kanker Nasofaring

Waspada, Pilek Menahun Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Kanker Nasofaring

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 25 Mei 2016 14:45 WIB
Waspada, Pilek Menahun Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Gejala Kanker Nasofaring
Foto: thinkstock
Jakarta - Pilek memang penyakit bersumber virus yang bisa sembuh sendiri. Namun jika pilek terjadi bertahun-tahun, pakar mengatakan bisa jadi tanda gejala kanker nasofaring.

Dr dr Cita Herawati, SpTHT-KL, dari RS Kanker Dharmais mengatakan kanker nasofaring memang kalah populer dibanding jenis kanker ganas lainnya. Gejalanya pun mirip-mirip dengan sinusitis sehingga seringkali terabaikan.

"Gejala awalnya itu pilek atau common cold. Tapi terjadinya menahun alias nggak sembuh-sembuh. Pasien juga biasanya merasa nggak enak telinganya, atau mimisan sedikit-sedikit tapi sering," tutur dr Cita.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan dr Cita, gejala-gejala seperti ini sangat umum sehingga pasien jarang berobat ke spesialis. Nah, pada pilek dan keluhan di telinga akibat kanker nasofaring, gejalanya tidak akan hilang meski sudah mendapat obat dari dokter umum.

Baca juga: Pilek Selama Puluhan Tahun, Apa Obatnya?

Di tingkat yang lebih parah, gejala lanjutan yang muncul antara lain benjolan di leher dan pendengaran berkurang. Selain itu, pasien juga biasanya mengalami gangguan penglihatan berupa penglihatan ganda atau double.

"Ketika sudah begini pun seringnya tidak ke THT. Benjolan di leher ke dokter bedah untuk diangkat dan gangguan penglihatan berobatnya ke dokter mata. Padahal gejala-gejala ini merupakan tanda kanker nasofaring memasuki stadium lanjut," ungkapnya.

Ia mengatakan mortalitas atau angka kematian kanker nasofaring di stadium awal termasuk sedang, yakni 10 persen. Namun jika sudah memasuki stadium lanjut, mortalitas bisa meningkat hingga 60 persen.

Angka harapan hidup pasien untuk 5 tahun pun berkurang dari stadium 1 di 70-100 persen menjadi 50 persen di stadium 4. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk memperkaya informasi tentang kanker nasofaring.

"Soalnya kita ini termasuk berisiko tinggi. Satu karena polusi udara dan kedua karena ras mongoloid, dalam artian orang Asia, lebih berisiko memiliki virus eipstein-bar daripada ras lainnya," ungkap dr Cita.

Baca juga: Kenali, 7 Gejala Kanker Nasofaring

(mrs/vit)

Berita Terkait