Kutu laut bukan kutu sebenarnya seperti yang dijumpai di rambut kepala atau bulu binatang. Ini merupakan larva mikroskopis dari ubur-ubur maupun anemon yang hidup di laut. Kutu laut juga merujuk parasit pada ikan yang sebenarnya tidak berdampak pada manusia.
Ketika kutu laut berada di dalam air, maka sulit sekali untuk mengamatinya. Namun kutu ini bisa menempel ke pakaian renang, lalu mereka berjalan melalui serat kain, dan ketika mulai terjebak di antara kain dan kulit, makhluk ini pun mulai menyengat. Demikian dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengatasi Gatal-gatal dan Bintik Merah pada Kulit
Gejalanya kadang sangat ringan, namun dalam beberapa kasus bisa menjadi lebih parah. Diagnosis terkena kutu laut pun kadang sulit dilakukan lantaran gejalanya yang mirip dengan flu. Apalagi jika dokter tidak tahu si pasien sempat berenang di air asin. Anak-anak, khususnya yang memiliki alergi atau sistem kekebalan tubuh lemah, disebut lebih rentan mengalami kondisi yang lebih serius saat terkena kutu laut.
Penanganannya antara lain dengan menggunakan salep kortikosteroid. Sementara untuk kasus yang ringan bisa menggunakan losion anti-gatal maupun obat bebas antihistamin.
Untuk meminimalkan risiko tersengat kutu laut, ada baiknya setelah berenang di air asin segera melepas pakaian renang dan mandi. Meskipun Anda berencana untuk berenang lagi, tidak apa-apa mandi dulu, agar terbebas dari risiko gatal-gatal dan tidak enak badan akibat kutu laut.
Beberapa orang percaya kutu laut bisa terperangkap di baju renang. Karena itu disarankan untuk membilas baju renang menggunakan cuka atau alkohol sebelum mencucinya seperti biasa.
Baca juga: Karena Sebab Misterius, Ribuan Tahi Lalat Tumbuh Mendadak Pada Wanita Ini
(vit/ajg)











































