Sebuah survei di Amerika Serikat mengungkap lebih dari sepertiga responden menekan tombol snooze sedikitnya 3 kali sebelum benar-benar beranjak dari tempat tidur. Lebih dari separuh di antaranya adalah orang dewasa dengan rentang usia 25-34 tahun.
Menurut sejumlah pakar, kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan karena bisa mengacaukan siklus tidur. Jika memang butuh waktu lebih lama untuk tidur, lebih disarankan untuk memasang alarm agar tidak berbunyi terlalu awal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Seperempat Ibu Hamil Mengalami Gangguan Napas Saat Tidur
Saat alarm berbunyi, tubuh terbangun dan akan memulai proses 'reboot' tersebut. Namun ketika tombol snooze ditekan, kemudian seseorang melanjutkan kembali tidurnya, maka proses ini tidak tuntas. Tubuh kembali berproses menuju fase 'deep sleep'.
Saat tiba-tiba alarm berbunyi lagi, maka tubuh manusia akan mengalami kebingungan. Kepala bisa mengalami sedikit pusing, yang oleh para pakar disebut dengan istilah sleep inertia.
Makin sering menekan tombol snooze, risiko mengalami sleep inertia meningkat. Dalam jangka panjang, kekacauan pada proses bangun tidur bisa mengacaukan ritme tidur. Lama kelamaan, seseorang akan kehilangan kepekaan terhadap rasa kantuk. Dampaknya bisa sangat beragam, baik susah tidur maupun sebaliknya, mudah terkantuk-kantuk.
Baca juga: 6 Hal Tak Terduga yang Bikin Anda Susah Tidur (up/vit)











































