"Bapak saya tahun 2008 kena gula dan itu merambat ke liver dan sebagainya, divonis umur tinggal 6 bulan," tutur Reza saat ditemui di gedung Syntesis, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Reza bercerita sang ayah memang memiliki perilaku hidup yang kurang sehat. Kegemaran sang ayah antara lain merokok dan minum kopi hingga dua liter per hari. Selain itu sang ayah juga tak menjaga makanan yang dikonsumsi. Kebiasaan itu dilakukan bertahun-tahun, sehingga menumpuk dan menjadi penyakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu umur dia 75 tahun, kalau melihat rata-rata umurnya sih oke memang. Tapi saya melihat bagaimana dia sakitnya itu, bagaimana kita harus merawat dia. Lalu kembali ke diri saya sendiri dan kepikir 'nanti suatu saat gue matinya kaya apa ya?'. Walaupun mati itu di tangan Tuhan tapi saya rasa apa yang dia rasakan itu akibat dari dia sendiri. Harusnya sih mungkin hidupnya bisa lebih panjang atau minimal sakitnya nggak separah itulah," kata Reza.
Baca juga: Penuaan Tidak Perlu Disikapi Negatif, Itu Bikin Stres
Dari situ Reza pun mulai mencoba menerapkan hidup sehat dengan bergabung ke komunitas olahraga lari dan bersepeda untuk mencari teman beraktivitas dan juga menjaga makanannya. Porsi makanan sumber berkarbohidrat dikurangi sementara porsi sayur serta buah-buahan ditambah
Diakui selama tiga bulan pertama tubuhnya sedikit kewalahan dengan gaya hidup barunya itu. Namun lama kelamaan akhirnya terbiasa juga hingga sekarang.
"Dulu sebelum rutin olahraga cukup gampang terkena flu setahun bisa 5-10 kali, daya tahan tubuh sangat jelek. Mulai rutin kardio tahun 2009 dan dari situ kelihatan daya tahan tubuh meningkat, sakitnya jarang. Kalaupun sakit flu paling cuma tiga hari, singkat," pungkas Reza yang kini menjabat sebagai Ketua Federasi Triathlon Indonesia.
Baca juga: Segar dan Sehat, Ini Buah-buahan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes (fds/vit)











































