Seperti disampaikan oleh dr Ahmad Yani, SpB, SpBA dari Departemen Bedah Anak RSCM, bahwa kondisi kembar memang tak selalu bisa berhasil dan benar-benar terpisah. Ada beberapa hal yang dapat membuat kembar menjadi berdempet.
Sewajarnya satu sel telur akan dibuahi oleh satu sperma. Pada proses pembelahan, bukannya membelah menjadi dua, sel telur yang sudah dibuahi membelah menjadi tiga atau lima. Akibatnya, terbentuk dua atau lebih embrio yang tinggal di satu kantung plasenta. Kembar ini disebut kembar identik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pasca Operasi Pemisahan, Bayi Kembar Siam Saqira dan Safira Diizinkan Pulang
"Sementara ketika membelah belum sempurna dibuahi sperma, jadilah kembar siam," ujar dr Ahmad, ditemui di sela-sela jumpa pers pemulangan bayi kembar siam Safira dan Saqira di RSCM Kiara, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Menurut dr Ahmad, penyebab dari munculnya kondisi ini cukup banyak. Salah satunya adalah ketika proses pembelahan yang belum sempurna.
Ditambahkan oleh Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM, Dr dr Aryono Hendarto, SpA(K), bahwa penyebab pasti kembar siam belum diketahui dan tak bisa ditebak-tebak. Beberapa hipotesis menyebutkan hal ini terjadi akibat adanya kelainan di trimester pertama kehamilan.
"Ada yang bilang faktor-faktornya seperti konsumsi zat kimia, mutasi genetik, atau faktor terpapar zat-zat yang dapat menyebabkan kelainan bawaan. Tapi itu semua sejauh ini masih hipotesis," imbuhnya. Lantas apakah kondisi kembar siam bisa dihindari atau dicegah?
Menjawab pertanyaan ini, dr Aryono menjelaskan bahwa sampai saat ini teori mengenai peran gen dalam kehamilan kembar siam masih diteliti. Namun sayangnya, pada ibu hamil dengan pemeriksaan teratur pun kondisi kembar siam tidak dapat dihindari. "Ini semua masih diteliti, yang pasti terjadinya di trimester pertama kehamilan," terang dr Aryono.
Baca juga: Usai Operasi Pemisahan, Bayi Safira Sempat Muntah dan Tak Bisa BAB (ajg/vit)











































