"Kalau berbicara rentan stres, sebenarnya jauh lebih rentan ibu bekerja karena variasi sumber stresnya lebih banyak," kata psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psikolog atau akrab disapa Nina, ketika berbincang dengan detikHealth baru-baru ini.
Menurut Nina, pada ibu rumah tangga, variasi stres yang ada tidak sebanyak pada ibu bekerja. Sumber stres dan kelelahan ibu bekerja bisa lebih bervariasi. Misalnya mereka harus menyelesaikan pekerjaannya, menjalin hubungan baik dengan atasan, rekan kerja, dan klien, memiliki tuntutan untuk memiliki penghasilan, juga menghadapi masalah dalam perjalanan pulang-pergi ke kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, jika dikaitkan dengan intensitas stres, menurut Nina tak terlalu berbeda intensitas stres pada ibu bekerja atau ibu yang tinggal di rumah. Contohnya, baik ibu bekerja atau tinggal di rumah sama-sama harus mengurus anak, rumah tangga, juga orang tuanya.
Pada ibu bekerja, memang ada sumber stres yang lain. Tapi, pada ibu rumah tangga, karena umumnya urusannya masalah mengurus anak, rumah, dan orang tua bisa menjadi sumber stres yang besar untuknya.
"Kalau ada apa-apa, orang rumah nanyanya ke dia. Ada apa-apa sama anaknya, dia yang disalahin akhirnya. Jadi intensitasnya jadi lebih besar dan itu bisa aja bikin dia stres banget," kata wanita yang praktik di Klinik TigaGenerasi ini.
Nina menambahkan, sebetulnya ibu bekerja memiliki keuntungan di mana ia bisa de-attach dari urusan rumah tangga dan anak. Sebab, ketika pergi bekerja, secara tidak langsung terjadi proses melepaskan diri sementara dari urusan tersebut.
Baca juga: Ibu Alami Baby Blues Atau Depresi Pasca Melahirkan, Bagaimana Membedakannya?
(rdn/vit)











































