Data World Health Organization tahun 2012 menunjukkan sekitar 17,5 juta atau 31,5 persen dari jumlah kematian yang ada di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Dari jumlah tersebut 7,4 juta dilaporkan meninggal karena jantung koroner dan 6,7 juta disebabkan oleh stroke.
"Di Indonesia, kita mulai dari tahun 2010 stroke jadi penyakit paling pertama. Semua sebetulnya karena lifestyle, sangat sederhana sekali," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dr Lily S Sulistyowati, MM, ditemui pada temu media Hari Jantung Sedunia di kantor Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (22/9/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Akibatnya Jika Pasien Diabetes Tak Kontrol Tekanan Darah dan Kolesterol
dr Lily menjelaskan ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan oleh masyarakat bila memang ingin menghindari penyakit kardiovaskular yaitu merokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Bila ketiganya bisa dikendalikan maka risiko untuk penyakit jantung koroner dapat dicegah hingga 80%.
Bagaimana mengendalikannya tentu dengan melaksanakan gaya hidup sehat. Contohnya seperti jaga aktivitas fisik minimal 30 menit selama 5 kali dalam seminggu, makan sayur buah minimal 5 porsi sehari, pertahankan berat badan ideal, dan terakhir hindari stres.
"Faktor-faktor untuk serangan jantung itu bisa ada banyak sebetulnya. Cuma paling utama ya tiga itu tadi yaitu merokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi," kata Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dr dr Ismoyo Sunu, SpJP(K), FIHA, FasCC ditemui pada kesempatan yang sama.
Video: Awas, Bobot Ideal Bukan Berarti Bebas Kolesterol
. (up/up)











































