Selama ini, mekanisme yang disebut sebagai memori otot tersebut telah menjelaskan banyak hal. Termasuk, proses belajar naik sepeda. Memori otot membuat seseorang yang pernah berhasil menguasai teknik naik sepeda, akan selamanya bisa naik sepeda tanpa harus mengingat-ingat caranya.
Begitu juga pada orang-orang yang rajin melatih kekuatan otot. Beban yang awalnya terasa sangat berat, dalam beberapa kali latihan akan mulai terasa semakin ringan walaupun mungkin belum terjadi peningkatan massa otot yang signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lari Vs Jalan Kaki, Mana yang Lebih Sehat?
"Segera setelah Anda berhenti latihan, khususnya jika mengalami sesuatu yang dramatis seperti patah kaki dan tidak bisa gerak sama sekali, Anda akan kehilangan massa otot dan efek latihan ketahanan dengan sangat cepat," kata sang peneliti, Malene Lindholm dari Karolinska Institute di Stockholm, seperti dikutip dari Livescience, Jumat (23/9/2016).
Bagi penggemar olahraga, temuan Lindholm punya makna positif dan negatif sekaligus. Positifnya, itu berarti seseorang bisa mulai melatih ototnya kapan saja. Tidak ada alasan minder dengan mereka yang sudah mulai olahraga sejak lama, karena siapapun bisa dengan cepat belajar. Sedangkan sisi negatifnya, gerakan-gerakan yang pernah dikuasai bisa saja hilang kalau tidak rutin dilatih.
Baca juga: Dilema Saat Libur: Tidur Vs Olahraga, Mana Sih yang Lebih Sehat? (up/up)











































