Jakarta -
Menjadi donor sperma memang menggiurkan. Sebab, satu ampul sperma yang didonasikan bisa dihargai hingga Rp 13 juta. Namun seperti dijelaskan di bagian pertama, jadi donor sperma tidaklah mudah.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Pertama, yang bersangkutan harus lulus tes fisik, psikologis, kepribadian, penyakit menular, hingga pengecekan genetik dan garis keturunan keluarga.
Untuk itu, detikHealth merangkum 5 hal lain yang harus Anda ketahuitentang donor sperma. Dikutip dari NY Times, berikut penjabarannya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Donor Sperma (1)
1. Pembayaran sesuai produktivitas
Foto: Ari Saputra
|
Seperti sudah dijelaskan di atas, satu ampul donor sperma bisa diharga hingga Rp 13 juta. Bahkan yang bersangkutan bisa mendapat uang lebih jika tergolong rutin mengirim sperma minimal 2 minggu sekali.
Semakin banyak sperma yang dikirim maka akan semakin tinggi bayaran yang diterima.
2. Tidak boleh tergantung mood
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Menjadi donor sperma bukanlah pekerjaan sampingan atau hobi yang hanya dilakukan jika ingin dan sedang mood saja. Donor sperma diikat oleh kontrak dan biasanya harus tetap hadir ke bank sperma dari hari Senin hingga Jumat.
3. Komitmen Jangka Panjang
Foto: thinkstock
|
Bank sperma akan berharap seseorang menjadi donor tetap dan memiliki komitmen jangka panjang. Sebabnya, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan beragam tes untuk si calon donor dan sperma yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
4. Tidak ada informasi soal anak
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Pihak bank sperma tidak akan memberikan informasi berapa jumlah anak yang lahir dari sperma si donor. Hal ini disebabkan karena informasi tersebut bisa memengaruhi mental seseorang.
Diperkirakan hingga tahun 2015 saja, satu donor sperma sudah menjadi ayah dari 25 hingga 30 anak di Amerika Serikat.
5. Tidak bertemu
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Jika informasi soal berapa jumlah anak yang lahir dari sperma seseorang saja tidak diberikan, rasanya akan lebih sulit lagi untuk menemui anak dari sperma si donor. Meski begitu, beberapa keluarga bersedia memberitahukan informasi tersebut kepada anak pada saat ia berusia 18 tahun.
Seperti sudah dijelaskan di atas, satu ampul donor sperma bisa diharga hingga Rp 13 juta. Bahkan yang bersangkutan bisa mendapat uang lebih jika tergolong rutin mengirim sperma minimal 2 minggu sekali.
Semakin banyak sperma yang dikirim maka akan semakin tinggi bayaran yang diterima.
Menjadi donor sperma bukanlah pekerjaan sampingan atau hobi yang hanya dilakukan jika ingin dan sedang mood saja. Donor sperma diikat oleh kontrak dan biasanya harus tetap hadir ke bank sperma dari hari Senin hingga Jumat.
Bank sperma akan berharap seseorang menjadi donor tetap dan memiliki komitmen jangka panjang. Sebabnya, biaya yang dikeluarkan untuk melakukan beragam tes untuk si calon donor dan sperma yang dibutuhkan tidaklah sedikit.
Pihak bank sperma tidak akan memberikan informasi berapa jumlah anak yang lahir dari sperma si donor. Hal ini disebabkan karena informasi tersebut bisa memengaruhi mental seseorang.
Diperkirakan hingga tahun 2015 saja, satu donor sperma sudah menjadi ayah dari 25 hingga 30 anak di Amerika Serikat.
Jika informasi soal berapa jumlah anak yang lahir dari sperma seseorang saja tidak diberikan, rasanya akan lebih sulit lagi untuk menemui anak dari sperma si donor. Meski begitu, beberapa keluarga bersedia memberitahukan informasi tersebut kepada anak pada saat ia berusia 18 tahun.
(mrs/vit)