Seperti diungkapkan kepala Balitbangkes Kemenkes RI dr Siswanto, MHP, DTM, selama 2 tahun, kendala yang kerap terjadi yakni bagaimana supaya tim Nusantara Sehat bisa bekerja dengan baik. Ini pastinya terkait sarana dan prasarana serta alat transportasi. Apalagi, mengingat daerah mereka ditempatkan merupakan daerah yang cukup sulit dijangkau.
"Ada yang untuk menuju ke puskesmasnya saja butuh waktu 3 hari sampai 7 hari. Ada yang memang perlu motor supaya puskesnya lebih mudah dijangkau," kata dr Sis di gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 2 Tahun Berjalan, Ini Capaian yang Diraih Tim Nusantara Sehat
dr Sis melanjutkan kendala lain yang masih dialami tim NS adalah bagaimana mengelola pembiayaan yang disediakan sehingga mereka bisa mengeksekusi plan of action atau POA yang sudah dibuat sebelumnya. Lantas, bagaimana dengan masyarakat setempat, apakah ada kendala dari mereka?
"Nggak ada kendala. Mereka sangat welcome, terutama di Papua terlihat sekali awalnya masyarakat yang hanya sedikit berobat ke puskesmas, jadi lebih banyak yang datang," kata dr Sis.
Ia mengatakan, justru ada kendala dalam mengintegrasikan tim NS dengan tenaga kesehatan (nakes) yang sudah ada di puskesmas setempat, yang notabene adalah tenaga kesehatan lama. Dalam artian, tim NS bisa dianggap sebagai tenaga kesehatan baru dengan honor yang lebih tinggi.
"Bagaimana mengatasinya? Kita harus buat seni integrasi bahwa perlu dilihat NS ini untuk mengisi kekurangan nakes sehingga dengan nakes yang ada sebelumnya, harus menjadi satu kesatuan," kata dr Sis.
Baca juga: Seleksi Ketat Nusantara Sehat, Kemenkes: Yang Terpilih Pasti Nggak Cengeng (rdn/vit)











































