Menurut pakar kesehatan kulit yang berbasis di New York, Whitney Bowe, MD, kerontokan hebat pada rambut di tubuh bisa menjadi salah satu gejala fungsi kelenjar tiroid yang kurang aktif.
"Jika hasil tes menunjukkan bahwa Anda memang memiliki masalah tiroid, maka Anda mungkin akan diberikan obat-obatan oral untuk mengembalikan kadar hormon tiroid, sehingga rambut dan alis perlahan-lahan dapat tumbuh kembali," tutur Bowe, dikutip dari Prevention.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bukan Cuma Orang Dewasa, Anak-anak Juga Bisa Kena Rambut Rontok
Alopecia areata disebabkan oleh autoimun, di mana sel-sel darah putih tubuh menyerang folikel rambut dan menghancurkannya. Dalam penyakit ini, sistem imun mengalami gangguan dan menganggap folikel rambut sebagai kuman yang menyebabkan penyakit.
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang benar-benar botak karena kemampuan rambut untuk tumbuh kembali telah hilang. Selain itu, masalah ini dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Selain karena penyakit, rambut rontok juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Dikutip dari Times of India, pola makan juga turut memengaruhi risiko kerontokan rambut.
Faktanya, rambut terbuat dari sejenis protein. Maka itu jika Anda makan makanan yang tidak cukup mengandung protein maka bisa menyebabkan rambut menipis. Karena itu jangan kebanyakan makan junk food, lemak, dan garam. Hanya makan sayuran juga bisa menyebabkan penipisan rambut karena asupan protein tidak tercukupi. Kurangnya zat besi juga memicu kebotakan.
Baca juga: Stres Jelang Pernikahan, Rambut Calon Pengantin Rontok Hingga Botak (ajg/vit)











































