Tujuannya agar peneliti dan pemerintah bisa lebih fokus mengalokasikan sumber daya melawan bakteri tersebut. dr Marie-Paule Kieny dari WHO mengatakan bahwa kondisinya sekarang lebih banyak kemunculan bakteri kebal daripada obat baru yang ditemukan.
Baca juga: Seorang Wanita Meninggal Akibat Infeksi Bakteri Kebal Obat
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila tidak ada lagi obat yang dapat mengobati infeksi, tentunya akan semakin banyak jumlah korban meninggal karena bakteri. Kerugian ekonomi juga akan meluas karena perawatan seorang pasien makin membutuhkan biaya.
Salah satu contoh bakteri yang jadi prioritas dan dikategorikan sangat berbahaya oleh WHO adalah Klebsiella. Alasannya karena belakangan ini peneliti menemukan strain Klebsiella yang resisten terhadap antibiotik kuat bernama carbapenem dan 26 jenis antibiotik lain.
Detailnya WHO membuat daftar sebagai berikut:
- Kritis
1. Acinetobacter baumannii.
2. Pseudomonas aeruginosa.
3. Keluarga bakteri Enterobacteriaceae termasuk di dalamnya Klebsiella, E. coli, Serratia, dan Proteus.
- Prioritas tinggi
1. Enterococcus faecium
2. Staphylococcus aureus
3. Helicobacter pylori
4. Campylobacter spp.
5. Salmonellae
6. Neisseria gonorrhoeae
- Prioritas sedang
1. Streptococcus pneumoniae
2. Haemophilus influenzae
3. Shigella spp.
Baca juga: Seram! Begini Kondisi Dunia Bila Semua Bakteri Kebal Obat
(fds/vit)











































