Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Journal of Cognitive Neuroscience. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan dari University of California di Santa Barbara melibatkan 18 orang relawan.
Diberitakan oleh Futurity, para relawan diminta menggunakan alat untuk mengukur denyut jantung saat olahraga. Denyut jantung yang lebih tinggi menunjukkan intensitas olahraga yang juga lebih tinggi, dan demikian pula sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dari denyut jantung, intensitas olahraga juga bisa diamati dengan lebih mudah lewat tes bicara. Olahraga dikatakan memiliki intensitas ringan jika seseorang masih bisa melakukannya sambil berbicara santai atau bahkan sambil bernyanyi. Makin susah dilakukan sambil bicara, maka intensitasnya dikatakan semakin tinggi.
Baca juga: Sempatkan Satu Jam Lari Pagi, Umur Akan Lebih Panjang Tujuh Jam
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian lain yang dilakukan baru-baru ini. Terungkap dalam sebuah eksperimen pada tikus, bahwa aktivitas fisik bisa melindungi retina mata dari degenerasi atau penurunan fungsi akibat proses penuaan.
Lalu bagaimana dengan wortel? Selama ini, wortel dianggap sebagai sumber vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata. Walau tidak sepenuhnya salah, para ahli mengingatkan bahwa berlebihan mengonsumsi wortel juga ada risikonya. Dalam jumlah berlebih, vitamin A bisa bersifat toksik.
Baca juga: Banyak Makan Wortel Bisa Bikin Mata Sehat? Ini Kata Dokter (up/up)











































