"Douching, cuci vagina itu sebenarnya mengganggu keseimbangan pH vagina, Di vagina ada flora normal dan tidak normal. Nah, itu harus ada di dalam keseimbangan yang harmonis," kata dr Noviyanti SpOG dari RS Mayapada Tangerang usai Live Chat 'Keputihan dan Masalah Kewanitaan' yang digelar detikHealth dan detikForum di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).
Ketika dilakukan douching, flora normal akan mati dan akhirnya, flora yang tidak normal akan berkembang hingga mempermudah terjadinya infeksi. Lalu, bagaimana dengan ratus vagina?
Baca juga: 5 Mitos Keliru Tentang Bibir Vagina
"Nggak perlu. Justru itu memicu reaksi keputihan, kemudian infeksi. Kenapa? karena keseimbangan pH vagina terganggu. Kita mesti jaga flora normal di vagina tetap ada karena flora normal fungsinya memakan flora yang nggak normal," kata dr Novi.
Ia menekankan, hal-hal yang bisa membuat flora normal terbunuh di antaranya prosedur seperti ratus vagina, membasuh vagina dengan sabun sirih, kemudian douching. Menurut dr Novi, untuk membersihkan vagina, cukup basuh dengan air kran mengalir yang bersih. Jika kebetulan air kran di rumah tidak bersih, berbau, atau mengandung kaporit, dr Novi menyarankan baiknya pakai air matang untuk membasuh vagina.
Beberapa waktu lalu, dr Ariana Suryadewi Soejanto, M.Biomed (AAM) dari The Aesthetics Skin Clinic mengatakan pada ratus, vagina akan diberi uap panas. Dengan pemanasan tersebut, ada risiko perubahan pH yang akan menimbulkan infeksi. Ditambah dengan adanya bahan rempah-rempah yang bisa digunakan dalam ratus, ada risiko iritasi atau alergi.
"Jadi nggak terlalu disarankan. Nggak perlu diratus, apalagi jelang menikah. Kan ada kuman baik di vagina dan itu normal," ujar dr Ariana.
Sementara, dr Bramundito SpOG dari Tiga Generasi mengatakan ratus vagina bisa saja jadi tradisi dan budaya. Sehingga, menurutnya selama tidak ada masalah, prosedur ratus kembali lagi pada keputusan individu. Hanya saja, dr Bram mengingatkan bahwa bisa terjadi risiko perubahan asam di vagina yang dapat memicu alergi atau keputihan.
Baca juga: Hal-hal Seperti Ini Bisa Dialami Vagina Usai Bercinta (rdn/vit)