Cerita Yayan, Perawat di Daerah Perbatasan RI dan Timor Leste

Cerita Yayan, Perawat di Daerah Perbatasan RI dan Timor Leste

Suherni Sulaeman - detikHealth
Jumat, 05 Mei 2017 09:05 WIB
Cerita Yayan, Perawat di Daerah Perbatasan RI dan Timor Leste
Foto: dok.pribadi Yayan Inayah
Kupang - Dengan latar belakang sebagai perawat, Yayan Inayah yang juga anggota tim Nusantara Sehat mengemban amanah untuk melakukan perubahan di daerah perbatasan. Tepatnya di Puskesmas Silawan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Bagaimana kisahnya? Yuk simak selengkapnya.

"Awal mulanya ditugaskan karena ikut Nusantara Sehat. Jadi penempatan dapat sini, jadi sekarang tugasnya di sini," tutur Yayan, panggilan akrabnya.

Diceritakan Yayan, bahasa menjadi kendala utama saat memulai tugasnya. Oleh sebab itu, ia kerap meminta bantuan sesama teman tenaga kesehatan yang juga menjadi penduduk asli sana supaya lebih mudah berinteraksi dengan pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sering susah kalau anamnesa atau periksa pasien, nggak ngerti yang dikeluhkan apa. Jadi harus ada teman yang terjemahin. Tapi lama-lama juga terbiasa," kata wanita lulusan ners, Universitas Nahdlatul Ulama, Surabaya, Jawa Timur.

Cerita Yayan, Perawat di Daerah Perbatasan RI dan Timor LesteKegiatan penyuluhan dan pemeriksaan siswa di sekolah (Foto: dok.pribadi Yayan Inayah)


Baca juga: Berkunjung ke Puskesmas yang Berstatus Bintang 4 di Riau

Di Puskesmas Silawan, kata Yayan, pasien datang dengan berbagai keluhan, namun yang paling sering adalah batuk pilek dan nyeri lambung.

Selain itu, perempuan usia 27 tahun asal Ende, Flores, ini pernah menolong pasien kecelakaan yang mabuk karena minum minuman beralkohol. Uniknya, saat menjahit lukanya, pasien tersebut mengaku tidak merasa sakit.

"Pas lukanya dijahit dia nggak kerasa sakit. Jadi nggak perlu pake lidokain sudah bisa jahit," ucapnya lagi.

Pasien yang datang tak hanya dari masyarakat setempat saja. Selama kurang lebih 2 tahun mengabdi sebagai perawat, ada pula pasien yang berasal dari negara sebelah, yakni Timor Leste.

Menurut Yayan, karena lokasi puskesmas dekat dengan pintu perbatasan, biasanya pasien yang berobat ke puskesmas karena sedang dalam perjalanan dari Indonesia ke Timor Leste atau sebaliknya dari Timor Leste ke Indonesia.

Cerita Yayan, Perawat di Daerah Perbatasan RI dan Timor LesteKegiatan penyuluhan dan pemeriksaan siswa di sekolah (Foto: dok.pribadi Yayan Inayah)


Baca juga: dr Toni dan Ceritanya Sering Evakuasi Pasien Lewat Sungai karena Longsor

Walau tidak gratis, alasan lain mengapa orang-orang Timor Leste memilih berobat di Indonesia adalah karena kebanyakan dari mereka merasa pelayanan dan pengobatan di Indonesia jauh lebih baik dibanding negaranya sendiri.

"Biasanya mereka bayar sesuai dengan tarif yang ditetapkan Pemda," tutur Yayan. (hrn/vit)

Berita Terkait