Salah satu hal umum yang disebut-sebut sering memicu cegukan adalah makan sambil berbicara. Menurut dr Mahatma Sotya Bawono, SpTHT dari RS Akademik UGM Yogyakarta, hal ini benar adanya.
Tak cuma karena itu, cegukan juga dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal lain seperti minum minuman berkarbonasi dan minuman beralkohol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dari Kentut Hingga Sendawa, Hal-hal Unik yang Dilakukan Tubuh dan Artinya
Dikutip dari Time, pakar kesehatan saluran cerna dari NYU Langone Medical Center, Dr Roshini Rajapaksa, menyebutkan bahwa cegukan juga bisa disebabkan oleh konsumsi minuman berkarbonasi terlalu banyak. Konsumsi minuman beralkohol, asap rokok serta udara yang tertelan dari permen karet juga bisa memicu cegukan.
"Sebagian besar kasus cegukan umumnya hanya terjadi selama beberapa menit atau jam. Ketika kondisi ini bertahan hingga lebih dari 48 jam, maka ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter," tutur Rajapaksa.
Pemeriksaan dokter juga perlu dilakukan jika cegukan sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk makan, tidur dan bekerja. Pada kasus yang parah, cegukan juga bisa menyebabkan kerusakan saraf.
"Perlu diketahui bahwa dalam kasus yang jarang terjadi cegukan juga bisa disebabkan oleh kerusakan saraf atau tumor di perut serta leher. Mungkin juga karena ada gangguan pada area otak yang terlibat dengan refleks cegukan," imbuhnya.
Secara umum cegukan adalah suatu kontraksi tiba-tiba yang tidak disengaja pada diafragma. Ketika cegukan muncul, terjadi kontraksi otot diafragma yang menyebabkan gerakan menarik napas yang tiba-tiba, diikuti dengan penutupan katup saluran napas (epiglotis) secara tidak normal. Jika Anda punya kebiasaan minum alkohol atau perokok, kurangi kebiasaan ini untuk meminimalkan risiko cegukan yang berkelanjutan.
Baca juga: Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan
(ajg/up)











































