Apakah memang benar orang Indonesia malas jalan kaki? Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, SpKO jangan terlalu dini untuk melabeli masyarakat Indonesia sebagai pemalas. Karena nyatanya ada banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
"Banyak faktor yang belum bisa teratasi jadinya membuat orang malas gerak," ujarnya saat dihubungi detikHealth, Kamis (13/7/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa faktor penting yang diungkapkan oleh dr Michael, yang pertama adalah faktor keamanan. Contohnya di kota metropolitan seperti Jakarta ini, tingkat keamanan yang kurang bisa membuat orang malas untuk jalan kaki.
"Dulu saya juga pakai kendaraan umum, naik bus, metromini, kopaja. Tapi beberapa kali juga saya kecopetan. Apakah saya akan nyuruh anak saya naik kendaraan umum? Tentu tidak. Akhirnya beralih ke kendaraan pribadi," ujar dokter yang praktik di RS Mitra Kemayoran itu.
Kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Foto: Rengga Sancaya |
Tingkat kriminalitas yang tinggi membuat orang berpikir berulang kali untuk menggunakan kendaraan umum, ditambah dengan kualitasnya yang kurang baik. Padahal dengan menggunakan kendaraan umum orang dipaksa untuk berjalan kaki sampai tempat tempat pemberhentian.
Baca juga: Meski Hanya Sebentar, Berjalan Kaki Terbukti Mampu Bikin Mood Lebih Baik
Faktor keamanan untuk wanita dan anak-anak juga menjadi penyebab malasnya orang berjalan kaki. "Kalau keamanan nggak terjamin, ya mending di rumah kan?," kata dr Michael.
Selain itu kemanan berlalu lintas juga harus dipikirkan, pengguna lalu lintas yang tidak memperhatikan keselamatannya dan orang lain yang menjadi penyebab orang-orang malas untuk jalan kaki. "Kalau lagi jalan takut tersambar motor, kadang motor suka motong jalan," imbuhnya.
Tidak hanya itu, kebersihan lingkungan juga berperan sebagai faktor terjadinya hal tersebut. Kesehatan udara di perkotaan yang rendah dengan polusi dari berbagai macam kendaraan bermotor maupun pabrik, menjadikan orang tidak senang untuk berlama-lama di luar, apalagi untuk berolahraga.
"Bukan masyarakan malas bergerak, tetapi masyarakat kita kurang bergerak," pungkas dr Michael.
Baca juga: Antar Anak Jalan Kaki ke Sekolah Tiap Hari, Bobot Ibu Ini Turun 50 Kg!
(wdw/up)












































Kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Foto: Rengga Sancaya