Tak terkecuali psikolog anak, Novita Tandry yang menyatakan keprihatinannya melihat video tersebut. Mereka yang diperkirakan masih duduk di bangku sekolah dasar itu sudah terkontaminasi hal-hal negatif.
"Mereka belum cukup matang untuk memilih mana yang baik atau yang buruk," ujarnya saat dihubungi detikHealth, Senin (11/9/2017).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Novita menjelaskan bahwa ini bisa terjadi karena kurangnya pengawasan orang tua. Seharusnya orang tua bisa menjadi contoh teladan bagi anak-anaknya sehingga tidak terjadi hal seperti ini.
"Ini karena orang tua enggak bisa beri contoh, beri teladan. Anak lihat bagaimana orang tua menikmati rokok begitu enaknya dan bilang 'lu enggak boleh ngerokok'," jelas Novita.
Bukan hanya orang tua, Novita menambahkan bahwa pemerintah juga berperan penting dalam mencegah berkembangnya trend baru ini, yakni rokok elektrik.
"Pemerintah yang ngasih policy (kebijakan -red), kalau menurut saya harus distop, pemerintah harus turun tangan. Harus diteliti dampaknya untuk generasi masa datang," kata Novita.
Selain itu, menurut Novita semua orang turut harusnya ikut berperan untuk mencegah makin berkembangnya hal seperti ini. "Kita harus tegas, kalau kita menjadi warga negara yang katanya cinta bangsa, ya kita galakkan ini," pungkasnya.
Baca juga: Video Viral Anak di Bawah Umur Mengisap Rokok Elektrik Bikin Miris (wdw/fds)











































