Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa ini mejadi masalah tidak hanya untuk orang dengan masalah tulang dan nyeri sendi. Cuaca mendung, perubahan suhu, dan tekanan atmosfer dapat meningkatkan risiko gagal jantung di kalangan orang tua.
"Studi kami menunjukkan bahwa paparan cuaca dingin atau tekanan udara tinggi dapat memicu kejadian yang mengarah ke rawat inap atau kematian pada pasien gagal jantung," kata Pierre Gosselin, penulis utama studi dari Universitie Laval di Kanada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Beda Sakit Jantung, Beda Juga Penanganannya
Suhu rata-rata, kelembaban relatif, tekanan atmosfir dan polutan udara di lingkungan sekitar diukur dan dipantau. Hasilnya menunjukkan risiko rawat inap atau kematian yang lebih tinggi di musim dingin (antara Oktober sampai April) dibandingkan dengan periode musim panas (Mei sampai September).
Periset memperhatikan bahwa risiko mengalami rawat inap atau kematian karena gagal jantung meningkat 0,7 persen untuk setiap satu derajat Celsius yang turun dalam suhu rata-rata tujuh hari.
Mereka juga menemukan bahwa risiko insiden gagal jantung meningkat sebesar 4,5 persen untuk setiap kenaikan satu kPa (kilopascal) dalam tekanan atmosfer, tulis penelitian yang baru-baru ini diterbitkan di jurnal Environment International tersebut.
Baca juga: Kaitan Tidur Ngorok dengan Penyakit Jantung, Ini Kata Dokter
(wdw/up)











































