Dijelaskan oleh Hank Green dari Scishow, madu memang sudah terbukti oleh berbagai studi memiliki sifat antibiotik kuat. Mulai dari karena kandungan protein yang ada di dalamnya hingga gula yang ada pada madu.
Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Kesehatan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi berbicara secara kimia madu itu 'putus asa' ingin menyerap air. Sementara itu air dapat menembus membran sel berpindah dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah. Nah pada bakteri tubuhnya memiliki lebih tinggi konsentrasi air daripada madu," papar Hank seperti dikutip dari Scishow, Senin (9/10/2017).
"Artinya madu akan menghisap habis seluruh kandungan air pada bakteri atau fungus yang berusaha menginfeksi. Tanpa air yang cukup mereka tidak bisa hidup," lanjut Hank.
Alasan kedua untuk sifat antibiotik madu adalah karena lebah mencampurkan senyawa bernama glukosa oksidase saat membuatnya. Senyawa ini membuat madu bersifat asam sehingga mampu merusak dinding sel bakteri.
"Terakhir lebah juga memasukkan antibotik alami bernama bee defensin-1 ke dalam madu. Sesuai namanya protein ini berfungsi melindungi lebah dari bakteri karena merupakan bagian dari sistem imun mereka," pungkas Hank.
Tergantung dari jenis bunga yang digunakan lebah untuk membuat madu, kadang bisa ada juga senyawa antibiotik tambahan yang tercampur. Sebagai contoh madu dari bunga Manuka diketahui bisa memiliki kandungan methylglyoxal.
Baca juga: Madu Manuka Mampu Lawan Kuman Super (fds/up)











































