Todd Crandell di usianya yang sudah 50 tahun mengaku berhasil mencapai finish 28 kali di perlombaan Ironman penuh dan 43 kali di setengah Ironman. Di balik prestasi gemilangnya, tak ada yang menyangka bahwa dulu di usia mudanya Todd merupakan pecandu narkotika dan juga seorang alkoholik.
Baca juga: Jaga Kebugaran Fisik Usai Lahiran, Tya Ariestya Pilih Mixed Martial Arts
Ia mengaku pertama kali mencicip alkohol di usia 13 tahun. Hidupnya sangat tak beraturan, hingga ia pun menjadi pecandu narkotika yang hidup di jalanan.
"Setiap hari, aku berpikir sampai batas mana seorang manusia bisa bertahan menggunakan narkotika dan alkohol sebelum akhirnya mati," urai Todd menceritakan kisahnya, dikutip dari CNN.
![]() |
Titik nadir kehidupannya datang ketika ia berusia 26 tahun, ketika ia ditangkap dan dipenjara karena mengemudikan mobil dalam kondisi mabuk. Setelah 13 tahun menjadi alkoholik dan pecandu narkotika, Todd teringat ibunya yang juga meninggal karena penyebab yang sama.
Tak menunggu waktu lama, Todd pun kembali ke satu hal yang masih bisa dilakukannya dengan baik, yakni olahraga. Ia pun mulai mencoba berbagai macam olahraga, sebelum tertarik untuk mengikuti perlombaan triathlon.
"Olahraga tak hanya membuat tubuhku lebih baik, namun pikiran pun jadi lebih sehat. Setelah itu, aku mulai mencoba lari dan tertarik mengikuti Ironman," ungkapnya lagi.
Butuh waktu 6 tahun bagi Todd untuk mampu menyelesaikan Ironman pertamanya. Namun hal tersebut memberi efek besar baginya dan keluarga. Mulai dari petugas polisi yang pernah menangkapnya hingga orang-orang terdekat mengaku bangga dan menyebut Todd sebagai sosok inspiratif.
Pada tahun 2001 ia pun mendirikan lembaga non-profit bernama Racing for Recovery. Tujuannya adalah memberikan konseling dan program dukungan bagi pecandu yang ingin berubah dengan cara mengenalkan mereka pada olahraga.
"Aku ingin membantu para pecandu untuk bisa melihat hal-hal yang bisa mereka lakukan jika tidak menggunakan narkotika. Dengan membantu orang lain mengalahkan adiknya, aku berhasil membuat hidupku bermakna," tutupnya.
Baca juga: Inge Prasetyo, Pegiat Olahraga yang 'Akrab' dengan Kanker Payudara
(mrs/up)