Menurut psikolog klinis dewasa, Christina Tedja, M.Psi, Psikolog, atau yang akrab disapa Tina, sebenarnya setiap orang punya potensi untuk selalu berubah. Apalagi dalam pernikahan, banyak hal yang membuat diri seseorang berubah, antara lain kondisi, tuntutan atau lingkungan baik dari keluarga, teman, pasangan, dan lainnya.
"Jadi potensi bisa ajah memang sifat bawaan yang belom muncul, riwayat masa lalu, maupun pengalaman. Hal ini biasanya hanya muncul dalam kondisi tertentu, misalnya stres dan tertekan. Kalau lagi mood baik ya tidak keluar," kata Tina kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh pas pacaran emosi pacar tenang, baik, terkendali. Tapi pas merried kok bisa jadi tukang pukul. Potensi: riwayat orang tua pemukul, lingkungan: stres kerja, tidak mampu mengelola stres dengan baik, sehingga muncul jadi orang yang suka mukul," jelas Tina lagi.
Tina mengatakan, perubahan yang akan terjadi dalam sebuah pernikahan tentu bervariasi dan tiap pasangan akan mengalami hal yang berbeda-beda. Tapi pada umumnya adalah seputar rumah tangga, kebiasaan-kebiasaannya, serta cara menyelesaikan masalah.
"Perubahan-perubahan itu wajar, tapi agar tidak menjadi sumber konflik butuh komunikasi yang efektif dan rasa pengertian yang besar bagi sesama pasangan," pesan Tina.
Baca juga: Cetarnya Selvi Menantu Jokowi Saat Siraman Kahiyang
(hrn/up)











































