"Faktor dari perempuannya sendiri kelihatannya lack of exercise ya, mereka kan cenderung lebih tidak bergerak, tidak menghabiskan karbohidrat atau glukosa untuk physical activity," ucap spesialis endokrin, dr Roy Roy Panusunan Sibarani, SpPD-KEMD kepada detikHealth di kantor Novo Nordisk Indonesia, Pondok Indah Office Tower 3, Jakarta Selatan.
Faktor lain secara internal adalah insulin resistance atau resistensi insulin. Menurut pria yang akrab disapa dr Roy ini, wanita mempunyai satu komponen resistensi insulin yang akan meningkat ketika hamil. Itulah sebabnya mengapa ibu hamil menjadi rentan terkena diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Olahraga Pengurang Gula Darah yang Dianjurkan untuk Penyandang Diabetes
"Nah kalau kita hamil ternyata resistensi insulin timbul, jadi AMPK-nya jadi tidak keluar, padahal AMPK itulah yang menyebakan insulin bekerja menjadi lebih baik," lanjutnya lagi.
Itulah alasan mengapa wanita cenderung berisiko terkena diabetes dibandingkan dengan laki-laki, karena laki-laki tidak pernah mengalami proses kehamilan sehingga tidak ada peningkatan resistensi insulin.
"Sementara resistensi insulin itu adalah cikal bakalnya sakit metabolik atau diabetes, apakah itu hipertensi, apakah itu kolesterol," pungkas dr Roy.
Baca juga: Kenali Cara Pencegahan Diabetes Berikut Ini
(hrn/up)











































