Menurut dr. Sumarjati Arjoso, SKM dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Selasa (21/11/2017), saat ditemui di Gedung Ditjen P2P, terlalu banyak duduk akan menyebabkan asupan gula berlebih yang tidak terpakai oleh tubuh.
Baca juga: Kenali Lebih Dekat Diabetes, si Silent Killler
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika duduk, kaki dan batang otot tidak aktif dan ini bisa menyebabkan penumpukan gula dan lemak yang bisa berbahaya dalam darah.
Karena itu, dr Farid Kurniawan,SpPD dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo (UI-RSCM) menyarankan seseorang untuk memperbanyak aktivitas dan mengurangi duduk. Ia juga menambahkan bahwa orang-orang yang banyak duduk memiliki peningkatan risiko kematian dari berbagai penyebab, dibandingkan dengan mereka yang tak banyak duduk.
Kemudian dengan membatasi lama waktu untuk duduk, baik di rumah maupun kantor bisa menjadi strategi yang efektif dan berguna dalam memerangi epidemi diabetes. Disarankan setiap 30 menit berdiri dari tempat duduk, dan berjalan-jalan di sekitar lingkungan kantor agar terhindar dari ancaman diabetes.
Baca juga: Pengidap Diabetes Bisa Survive! Begini Cara Mengendalikan Penyakitnya (up/up)











































